Pemerintah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur memastikan daerahnya bakal menerima tambahan kuota pasokan bahan bakar minyak (BBM) jenis biosolar atau solar bersubsidi.

"Ya kami sudah ajukan dan sudah mendapat kepastian bahwa (usulan penambahan kuota BBM solar subsidi) telah disetujui oleh pihak BPH Migas (Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi)," kata Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko usai rapat paripurna di DPRD Ponorogo, Selasa.

Ia menjelaskan pengajuan penambahan kuota solar subsidi sebanyak 5.450 kilo liter didasari fakta bahwa ketersediaan bahan bakar mesin disel itu tidak setara dengan serapan rata-rata bulanan hingga akhir tahun nanti.

"Sebenarnya itu memang jatah akhir tahun yang biasanya ada penambahan, tapi ini kami dorong ke depan supaya tidak menimbulkan gejolak," kata Sugiri.

Untuk pengajuan penambahan pasokan BBM jenis solar kepada BPH Migas itu, lanjut dia, pihaknya juga telah mengirimkan surat permohonan.

Meskipun hingga kini belum ada balasan terkait hal tersebut, dirinya meminta masyarakat untuk tidak panik terhadap kelangkaan solar.

"Sudah kita kirim surat isinya ya penambahan kuota solar karena langka, tapi belum ada balasan," katanya.

Terkait penyebab kelangkaan solar di Ponorogo, Sugiri mengakui memang sedang terjadi. Namun pihaknya tidak mengetahui secara pasti mengapa solar di Ponorogo kebutuhannya mengalami kenaikan sehingga menyebabkan kelangkaan dan dikeluhkan oleh masyarakat.

"Sampai hari ini kita belum bisa menemukan kenapa kok ada kebutuhan solar melonjak, memang masyarakat agak gelisah," katanya.

Sugiri juga memastikan bahwa tidak ada oknum pengusaha yang sengaja menimbun solar.

Ia juga telah berkoordinasi dengan Polres Ponorogo untuk rutin melakukan kontrol terhadap potensi penimbunan BBM jenis solar

"Kami tidak mencurigai siapa pun, mudah mudahan ini hanya lonjakan konsumsi saja tidak ada penimbunan atau semacamnya," katanya.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023