Surabaya - Salah satu perusahaan asal Australia berniat menanamkan investasi untuk pengolahan gas di Jawa Timur senilai 500 juta dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp4,5 triliun. Rencana kerjasama itu tertuang dalam penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding) antara Gubernur Jawa Timur (Jatim) Soekarwo dengan investor dari Australia Energy World Corporation (EWC) Ltd di Gedung Negara Grahadi, Selasa. "Ini kabar sangat menggembirakan bagi Jatim. Pemerintah akan memberikan kemudahan dalam berbagai hal untuk membantu kelancaran investasi. Kemungkinan tahun ini sudah bisa dimulai," kata Soekarwo. Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo tersebut mengatakan, kemudahan yang diberikan diantaranya berupa penyediaan lahan yang mencapai 100 hektare hingga 1.000 hektare di kawasan Lamongan. Selain itu, lanjut dia, ketersediaan tenaga kerja hingga pengurusan izin pendirian perusahaan dipastikan tanpa hambatan. "Investor tinggal menunggu sekitar 17 hari pasti sudah jadi. Kami juga berani memberikan jaminan keamanan bagi investor, sebab Jatim sangat kondusif," tuturnya. Pihaknya menawarkan lahan di kawasan pesisir utara Lamongan karena nantinya perusahaan tersebut akan membutuhkan pelabuhan dan juga saluran pipa yang aman. Gubernur yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Jatim tersebut mengungkapkan, kedatangan investor tersebut sangat tepat, sebab saat ini Jatim kekurangan gas hingga 467 juta standar kaki kubik per hari (million metric standard cubic feet per day/mmscfpd) untuk 332 industri. Pakde menjelaskan, dalam tahap awal, Chief Executive Officer (CEO) Energy World Corporation (EWC) Ltd Steward Elliot menjanjikan akan menanamkan modalnya 100 juta dolar Amerika Serikat. Kemudian akan dikembangkan lagi untuk pembangunan dua tangki penyimpanan serta power plan hingga total investasinya mencapai 500 juta dolar Amerika Serikat. Pakde Karwo memastikan dengan pemenuhan kekurangan gas untuk industri ini akan mampu memicu pertumbuhan ekonomi di Jatim hingga delapan persen. Sementara itu, Kepala Badan Penanaman Modal (BPM) Jatim Warno Hariwasono mengatakan, investor gas asal Australia itu nantinya akan membangun dua unit tangki penyimpanan masing-masing berkapasitas 130 ribu ton LNG. Selain itu juga akan membangun satu power plant dengan kekuatan 300 megawatt. "Dengan 130 ton LNG ini sudah mampu memenuhi kebutuhan gas di Jatim. Sebab LNG itu akan menghasilkan gas hingga berlipat ganda atau mencapai 600 kali dari volume LNG," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011