Himpunan Santri Nusantara (Hisnu) bergerak masif, baik turun ke lapangan maupun memperkuat kosolidasi lewat para kiai kampung hingga ibu-ibu majelis taklim untuk mensosialisasikan bakal Calon Presiden Ganjar Pranowo di Jatim.

"Tentu kami punya target bagaimana membangun jejaring sampai ke tingkat perkampungan atau desa. Data yang kami peroleh sampai hari ini cukup menggembirakan," kata Koordinator Nasional Hisnu, Yusuf Hidayat dalam keterangannya di Surabaya, Jumat.

Menurut dia, menjelang Pilpres 2024, Hisnu yang merupakan bagian dari relawan bakal Capres Ganjar Pranowo mengumpulkan para penggerak Ganjar yang terdiri dari para kiai kampung, ibu-ibu majelis taklim, hingga para guru Madrasah Diniyah (Madin) lewat acara Silaturahmi Iltiqoul Muharrikin Ganjar Pranowo se-Jawa Timur di Surabaya, Kamis (7/9).

Gus Yusuf, panggilan akarabnya mengatakan, pertemuan dengan para penggerak untuk Ganjar Pranowo, merupakan bagian dari sosialisasi atas program-program pencapaian prestasi Ganjar selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah selama dua periode. 

"Sehingga prestasi Pak Ganjar di Jawa Tengah bisa diteruskan lebih luas lagi ke seluruh Indonesia," katanya.

Dalam pertemuan itu, kata dia, ditekankan bagaimana gerakan ini lebih masif lewat para kiai kampung hingga ibu-ibu majelis taklim yang sudah dijaring sedemikian rupa.

"Para kiai kampung, guru-guru Madin, mubalig, Ibu-ibu nyai majelis taklim, sudah ribuan yang menjadi penggerak dan itu menjadi kekuatan besar bagi Hisnu untuk turut memenangkan Pak Ganjar," ujar Gus Yusuf.

Saat ditanya bagaimana dengan Calon Wakil Presiden (Cawapres), siapa yang diinginkan Hisnu untuk mendampingi Ganjar? Menurut Gus Yusuf hal itu menjadi kewenangan partai dan Ganjar, tentu dengan mempertimbangkan elektabilitas kandidat Cawapres.

"Kalau Hisnu tidak punya kewenangan untuk bicara soal Cawapres. Tapi kami selalu mengatakan bahwa tugas kami cuma satu, yakni fokus dengan gerakan yang sudah kami rancang. Tapi kalau soal harapan, tentu Hisnu ingin yang dari kalangan NU," katanya.

Sementara itu, Ketua Korwil Hisnu Jatim, Gus Ayopri menyampaikan, data kiai kampung penggerak Ganjar Praowo yang telah dihimpun sampai hari ini sebanyak 3.323.

"Setiap lembaga kiai kampung itu memiliki pengikut hingga ribuan. Tapi ada juga yang tidak punya santri tapi memiliki pengikut seperti majelis shalawat, majelis dzikir. Walaupun tidak punya kelembagaan tapi pengikutnya bayak, ribuan," ucapnya.

Gus Ayopri mendefinisikan kiai kampung terdiri dari para guru gaji, TPQ, Madin, majelis shalawat, hingga majelis dzikir.

"Kenapa kiai kampung, karena mereka orang yang paling dekat dengan masyarakat, terutama di Jatim. Mulai dari urusan lahir, nikah, sampai  mati, masyarakat datang ke kiai kampung. Maka politik pun dipengaruhi kiai kampung," ujarnya.

Diketahui Pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan pada 19 Oktober 2023 sampai dengan 25 November 2023.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu) pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

Saat ini ada 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023