Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kota Madiun melakukan "jemput bola" melayani aktivasi identitas kependudukan digital (IKD) guna memenuhi target yang ditetapkan pemerintah pusat.
"Dalam pemenuhan target 25 persen, kami terus melakukan instalasi atau aktivasi IKD dengan beragam cara," ujar Kepala Dinas Dukcapil Kota Madiun Agus Triyono di sela kegiatan perekaman dan instalasi IKD KTP elektronik di SMKN 1 Kota Madiun, Senin.
Sesuai data, pemerintah pusat memberikan target aktivasi IKD untuk pemerintah daerah setidaknya sebesar 25 persen dari jumlah penduduk yang sudah memiliki KTP elektronik.
Menurut dia, capaian aktivasi IKD di Kota Madiun memang belum cukup tinggi, yakni baru sekitar 10 persen dari target sehingga masih ada sekitar 15 persen yang harus dikejar.
Adapun, layanan aktivasi IKD secara jemput bola dilakukan di berbagai lokasi mulai sekolah, kantor instansi pemerintah, pasar, mal, dan kegiatan keramaian lainnya. Salah satunya, seperti pada "event-event" peringatan hari jadi Kota Madiun beberapa waktu lalu.
"Prinsipnya kami mendekatkan pelayanan ini kepada masyarakat. Kalau menunggu kesadaran masyarakat untuk datang, sepertinya akan membutuhkan waktu yang lama," katanya.
Agus menambahkan banyak kendala yang muncul dalam program tersebut di antaranya supporting gadget atau dukungan gawai yang dimiliki masyarakat. Sebab, instalasi IKD memang disyaratkan HP dengan spesifikasi tertentu.
Kemudian, lanjut Agus, juga masih kurangnya pemahaman sebagian masyarakat terhadap teknologi serta minat untuk aktivasi IKD, karena sebagian masyarakat masih enggan melakukan instalasi yang menganggap masih belum perlu.
"Ada banyak faktor ya. Tapi yang jelas, kami terus melakukan sosialisasi ke masyarakat termasuk mendekatkan dan memberi kemudahan pelayanan," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Dalam pemenuhan target 25 persen, kami terus melakukan instalasi atau aktivasi IKD dengan beragam cara," ujar Kepala Dinas Dukcapil Kota Madiun Agus Triyono di sela kegiatan perekaman dan instalasi IKD KTP elektronik di SMKN 1 Kota Madiun, Senin.
Sesuai data, pemerintah pusat memberikan target aktivasi IKD untuk pemerintah daerah setidaknya sebesar 25 persen dari jumlah penduduk yang sudah memiliki KTP elektronik.
Menurut dia, capaian aktivasi IKD di Kota Madiun memang belum cukup tinggi, yakni baru sekitar 10 persen dari target sehingga masih ada sekitar 15 persen yang harus dikejar.
Adapun, layanan aktivasi IKD secara jemput bola dilakukan di berbagai lokasi mulai sekolah, kantor instansi pemerintah, pasar, mal, dan kegiatan keramaian lainnya. Salah satunya, seperti pada "event-event" peringatan hari jadi Kota Madiun beberapa waktu lalu.
"Prinsipnya kami mendekatkan pelayanan ini kepada masyarakat. Kalau menunggu kesadaran masyarakat untuk datang, sepertinya akan membutuhkan waktu yang lama," katanya.
Agus menambahkan banyak kendala yang muncul dalam program tersebut di antaranya supporting gadget atau dukungan gawai yang dimiliki masyarakat. Sebab, instalasi IKD memang disyaratkan HP dengan spesifikasi tertentu.
Kemudian, lanjut Agus, juga masih kurangnya pemahaman sebagian masyarakat terhadap teknologi serta minat untuk aktivasi IKD, karena sebagian masyarakat masih enggan melakukan instalasi yang menganggap masih belum perlu.
"Ada banyak faktor ya. Tapi yang jelas, kami terus melakukan sosialisasi ke masyarakat termasuk mendekatkan dan memberi kemudahan pelayanan," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023