Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin meraih Merdeka Awards untuk Program Inovatif Pendampingan UMKM yang digelar salah satu media di Jakarta dan penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.
"Apresiasi itu adalah bentuk kerja nyata, apa yang kami lakukan dan tentunya tidak puas diri atas apresiasi yang diberikan dan terus bergerak memerdekakan UMKM di wilayah kami," kata Wali Kota yang biasa dipanggil Habib Hadi dalam keterangan diterima di Kota Probolinggo, Kamis.
Wali Kota Probolinggo itu juga memberikan apresiasinya kepada organisasi perangkat daerah (OPD) terkait yang telah membina UMKM karena selama ini UMKM terbukti bisa menjadi sektor penggerak ekonomi yang bertahan menghadapi situasi kondisi yang ada.
Ia mengatakan Pemkot Probolinggo telah membuat regulasi yang mewajibkan usaha ritel modern berjaringan untuk menyediakan 25 persen dari display di tokonya sebagai tempat untuk UMKM memasarkan produknya.
"Tanpa kolaborasi seperti itu, pemasaran akan terkendala. Target saya setiap tahun ada penambahan 500 UMKM, namun dengan adanya pandemi, maka jumlah UMKM di Kota Probolinggo tumbuh dari 2.000 menjadi 19.000, sebuah pertumbuhan yang luar biasa," tuturnya.
Ia mengatakan bahwa sudah menjadi tugas Pemkot Probolinggo untuk mendorong UMKM menjadi mandiri dan memerdekakan diri, sehingga pihaknya terus memberikan dukungan penuh kepada UMKM.
"Kami memberikan dukungan mulai pembinaan untuk membuat kemasan yang layak jual, bantuan dan fasilitasi pengurusan sertifikat halal hingga mereka bisa bersaing di dunia yang lebih luas lagi, tidak hanya pemasaran lokal," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Apresiasi itu adalah bentuk kerja nyata, apa yang kami lakukan dan tentunya tidak puas diri atas apresiasi yang diberikan dan terus bergerak memerdekakan UMKM di wilayah kami," kata Wali Kota yang biasa dipanggil Habib Hadi dalam keterangan diterima di Kota Probolinggo, Kamis.
Wali Kota Probolinggo itu juga memberikan apresiasinya kepada organisasi perangkat daerah (OPD) terkait yang telah membina UMKM karena selama ini UMKM terbukti bisa menjadi sektor penggerak ekonomi yang bertahan menghadapi situasi kondisi yang ada.
Ia mengatakan Pemkot Probolinggo telah membuat regulasi yang mewajibkan usaha ritel modern berjaringan untuk menyediakan 25 persen dari display di tokonya sebagai tempat untuk UMKM memasarkan produknya.
"Tanpa kolaborasi seperti itu, pemasaran akan terkendala. Target saya setiap tahun ada penambahan 500 UMKM, namun dengan adanya pandemi, maka jumlah UMKM di Kota Probolinggo tumbuh dari 2.000 menjadi 19.000, sebuah pertumbuhan yang luar biasa," tuturnya.
Ia mengatakan bahwa sudah menjadi tugas Pemkot Probolinggo untuk mendorong UMKM menjadi mandiri dan memerdekakan diri, sehingga pihaknya terus memberikan dukungan penuh kepada UMKM.
"Kami memberikan dukungan mulai pembinaan untuk membuat kemasan yang layak jual, bantuan dan fasilitasi pengurusan sertifikat halal hingga mereka bisa bersaing di dunia yang lebih luas lagi, tidak hanya pemasaran lokal," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023