Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur (Jatim) Adik Dwi Putranto mengapresiasi perjalanan misi temu bisnis dan investasi Gubernur Khofifah yang bisa menarik tujuh perusahaan asal Inggris untuk berinvestasi di wilayah kerjanya.
"Hal itu sangat luar biasa, perjalanannya Bu Gubernur dengan rombongan yang bisa menghasilkan Letter of Intent (LOI) proyek investor asal Inggris untuk berinvestasi di Jawa Timur ini sangat menggembirakan," ujarnya saat dihubungi ANTARA di Surabaya, Kamis.
Oleh karena itu, pihaknya akan mendukung dan membantu Pemerintah Provinsi Jatim serta para investor Inggris untuk mencari mitra lokal jika dibutuhkan.
"Kami akan sangat mendukung jikalau investor-investor dari Inggris itu perlu mitra lokal, pasti kami akan sediakan mitra lokalnya," ucapnya
Selain itu, Adik menilai industri yang dipilih oleh Gubernur Khofifah sudah sangat tepat karena melingkupi limbah sampah hingga transportasi yang memang dibutuhkan oleh Jawa Timur.
"Pilihannya Gubernur Jatim menarik investor-investor dari Inggris itu sangat tepat ada industri limbah sampah, energi terbarukan, transportasi itu sangat tepat, luar biasa perjalanannya ke Inggris itu," tuturnya.
Oleh karena itu, tidak hanya bantuan dalam hal segi mitra, namun pihaknya akan membantu juga dari distributor bahan dasar yang diperlukan perusahaan-perusahaan asal Inggris tersebut.
"Kami juga akan bantu apabila investor asal Inggris itu membutuhkan bahan-bahan baku yang dibutuhkan untuk perusahaannya agar mempermudah investasi di sini," ujarnya.
Adik menjelaskan, potensi untuk berinvestasi di Jawa Timur sebenarnya masih banyak lagi seperti sektor kesehatan, pelabuhan hingga pertanian.
"Potensi Jawa Timur masih banyak yang dapat dilirik investor luar, ada kesehatan, bidang transportasi, pelabuhan dan pertanian, itu juga banyak dan bisa menarik para investor berinvestasi di Jawa Timur," kata Adik.
Ia berharap dengan adanya gelar temu bisnis dan investasi yang bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di London, Inggris, pada 29 Agustus kemarin tersebut dapat menular ke negara-negara tetangga Inggris.
"Ke depan dengan adanya ini diharapkan dapat menular, tapi dengan adanya tujuh investor saat perjalanan Bu Gubernur itu sudah sangat bagus," katanya.
Sebelumnya, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memastikan sebanyak tujuh perusahaan asal negara Inggris menyatakan tertarik untuk berinvestasi di wilayah provinsi yang dipimpinnya.
"Tujuh perusahaan asal Inggris itu telah mengajukan Letter of Intent proyek investasi sektor transportasi umum dan pengolahan sampah menjadi energi panas atau listrik, yaitu Crossrail, Loesche, Mott MacDonald, Seaport Consultant Asia, Arup, Colas Rail, dan Alstom," katanya.
Mantan Menteri Sosial itu menyatakan Pemprov Jatim akan terus berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi dan melakukan percepatan realisasi investasi dari Inggris.
Terlebih, realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) asal Inggris di Jatim selama periode 2010-2022 berada di peringkat 13 senilai 162,67 juta dolar Amerika Serikat (AS).
Khofifah memaparkan, secara keseluruhan, pada tahun 2022 realisasi investasi Jatim meningkat signifikan sebesar 38,8 persen dibanding tahun 2021. Kemudian, di semester satu tahun 2023, nominal realisasi investasi Jatim menembus angka Rp61,2 triliun, meningkat 14,2 persen dari semester I tahun 2022, atau tumbuh sebesar 7,6 persen dari semester II tahun 2022.
"Diharapkan jika investasi asal Inggris masuk akan meningkatkan nilai realisasi investasi PMA di Jatim. Selain itu rangking realisasi investasi PMA Inggris akan terdongkrak naik menembus 10 besar," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Hal itu sangat luar biasa, perjalanannya Bu Gubernur dengan rombongan yang bisa menghasilkan Letter of Intent (LOI) proyek investor asal Inggris untuk berinvestasi di Jawa Timur ini sangat menggembirakan," ujarnya saat dihubungi ANTARA di Surabaya, Kamis.
Oleh karena itu, pihaknya akan mendukung dan membantu Pemerintah Provinsi Jatim serta para investor Inggris untuk mencari mitra lokal jika dibutuhkan.
"Kami akan sangat mendukung jikalau investor-investor dari Inggris itu perlu mitra lokal, pasti kami akan sediakan mitra lokalnya," ucapnya
Selain itu, Adik menilai industri yang dipilih oleh Gubernur Khofifah sudah sangat tepat karena melingkupi limbah sampah hingga transportasi yang memang dibutuhkan oleh Jawa Timur.
"Pilihannya Gubernur Jatim menarik investor-investor dari Inggris itu sangat tepat ada industri limbah sampah, energi terbarukan, transportasi itu sangat tepat, luar biasa perjalanannya ke Inggris itu," tuturnya.
Oleh karena itu, tidak hanya bantuan dalam hal segi mitra, namun pihaknya akan membantu juga dari distributor bahan dasar yang diperlukan perusahaan-perusahaan asal Inggris tersebut.
"Kami juga akan bantu apabila investor asal Inggris itu membutuhkan bahan-bahan baku yang dibutuhkan untuk perusahaannya agar mempermudah investasi di sini," ujarnya.
Adik menjelaskan, potensi untuk berinvestasi di Jawa Timur sebenarnya masih banyak lagi seperti sektor kesehatan, pelabuhan hingga pertanian.
"Potensi Jawa Timur masih banyak yang dapat dilirik investor luar, ada kesehatan, bidang transportasi, pelabuhan dan pertanian, itu juga banyak dan bisa menarik para investor berinvestasi di Jawa Timur," kata Adik.
Ia berharap dengan adanya gelar temu bisnis dan investasi yang bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di London, Inggris, pada 29 Agustus kemarin tersebut dapat menular ke negara-negara tetangga Inggris.
"Ke depan dengan adanya ini diharapkan dapat menular, tapi dengan adanya tujuh investor saat perjalanan Bu Gubernur itu sudah sangat bagus," katanya.
Sebelumnya, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memastikan sebanyak tujuh perusahaan asal negara Inggris menyatakan tertarik untuk berinvestasi di wilayah provinsi yang dipimpinnya.
"Tujuh perusahaan asal Inggris itu telah mengajukan Letter of Intent proyek investasi sektor transportasi umum dan pengolahan sampah menjadi energi panas atau listrik, yaitu Crossrail, Loesche, Mott MacDonald, Seaport Consultant Asia, Arup, Colas Rail, dan Alstom," katanya.
Mantan Menteri Sosial itu menyatakan Pemprov Jatim akan terus berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi dan melakukan percepatan realisasi investasi dari Inggris.
Terlebih, realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) asal Inggris di Jatim selama periode 2010-2022 berada di peringkat 13 senilai 162,67 juta dolar Amerika Serikat (AS).
Khofifah memaparkan, secara keseluruhan, pada tahun 2022 realisasi investasi Jatim meningkat signifikan sebesar 38,8 persen dibanding tahun 2021. Kemudian, di semester satu tahun 2023, nominal realisasi investasi Jatim menembus angka Rp61,2 triliun, meningkat 14,2 persen dari semester I tahun 2022, atau tumbuh sebesar 7,6 persen dari semester II tahun 2022.
"Diharapkan jika investasi asal Inggris masuk akan meningkatkan nilai realisasi investasi PMA di Jatim. Selain itu rangking realisasi investasi PMA Inggris akan terdongkrak naik menembus 10 besar," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023