Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wisata Kampung Blekok Situbondo, Jawa Timur, mengusulkan anggaran ke pemkab setempat untuk perbaikan sarana atau fasilitas objek wisata edukasi itu karena jembatan kayu sudah rapuh dan membahayakan pengunjung.

Ketua Pokdarwis Desa Wisata Kampung Blekok Desa Klatakan Kecamatan Kendit Kabupaten Situbondo Kholid Maulana mengemukakan usulan anggaran perbaikan fasilitas wisata sudah disampaikan sejak 2022.

"Kalau pemeliharaan fasilitas wisata di Kampung Blekok sudah kami lakukan tambal sulam untuk jembatan kayu. Makanya kami usulkan perbaikan jembatan ke Pemkab Situbondo melalui Dinas Lingkungan Hidup," kata Kholid Maulana di Situbondo, Jawa Timur, Rabu.

Menurut Kholid, usulan anggaran perbaikan fasilitas wisata Kampung Blekok hingga saat ini belum ada kepastian sehingga kondisi jembatan kayu yang sudah rapuh itu dikhawatirkan membahayakan pengunjung.

Dia menjelaskan bahwa sejak tahun 2019 objek wisata kawasan konservasi hutan bakau yang saat ini luasnya mencapai sekitar 27 hektare itu menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) ke pemerintah setempat.

Desa Wisata Kampung Blekok juga meraih juara 1 kategori Desa Wisata Rintisan pada ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 yang digelar oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

"Persentase dari pendapatan penjualan tiket masuk dan lain-lain 35 persen untuk Pokdarwis termasuk listrik, honor dan operasional, 15 persen ke desa dan 45 persen masuk PAD Pemkab Situbondo," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Situbondo Ahmad Yulianto mengemukakan bahwa kerusakan fasilitas di Desa Wisata Kampung Blekok memang perlu anggaran untuk pemeliharaan karena jembatan kayu sudah lapuk.

"Mudah-mudahan tahun ini bisa dianggarkan untuk pemeliharaan, tapi itu masih belum pasti. Kalau tidak tahun ini, kami anggarkan perbaikan pada tahun tahun depan," katanya.

Menurut Yuli, Dinas Lingkungan Hidup setempat yang membidangi konsep pariwisata berbasis wawasan lingkungan hidup itu telah berusaha mengalokasikan anggaran pemeliharaan, termasuk anggaran perbaikan kerusakan fasilitas wisata.

"Kalau kerusakan fasilitas jembatan wisata Kampung Blekok terparah itu akibat banjir. Perlu pemeliharaan juga menara pantau, karena dari menara ini wisatawan dapat menikmati pemandangan burung bangau di kawasan hutan bakau dari ketinggian," kata Yuli.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023