Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Madiun, Jawa Timur menyalurkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) kepada para pedagang pasar tradisional di wilayah kerjanya, salah satunya di Pasar Sleko dan Pasar Besar Madiun.

Pemimpin Cabang Perum Bulog Madiun Ferdian Darma Atmaja di Madiun, Senin mengatakan penyaluran beras SPHP tersebut sebagai upaya stabilitas harga beras yang saat ini sedang tinggi.

"Kami melakukan stabilisasi harga pasokan beras di pasar secara masif. Tujuannya untuk menekan harga beras yang tinggi saat ini," ujar Ferdian Darma Atmaja.

Menurut dia, beras yang didistribusikan kepada satu pedagang jumlahnya mencapai sebanyak 1 hingga 2 ton setiap harinya.

Baca juga: Pemkot Madiun pastikan stok bahan pangan cukup hadapi Lebaran

"Tergantung kapasitas modal para pedagang dalam membeli beras, karena pembayaran dilakukan secara tunai," katanya.

Sesuai data, saat ini ada 26 pedagang aktif yang menyalurkan beras SPHP di tiga kabupaten/kota wilayah kerjanya. Sedangkan jumlah total pedagang beras yang masuk datanya ada sebanyak 48 orang.

"Di kami mencatat ada 48 pedagang, namun yang aktif menyalurkan baru 26 pedagang. Harapan kami semuanya ikut menyalurkan sehingga masyarakat lebih besar kesempatannya untuk mendapatkan beras SPHP," kata dia.

Sementara saat ini, di Kota Madiun sudah ada 17 pedagang yang terdaftar menjual beras SPHP. Dengan rincian di Pasar Sleko sebanyak lima pedagang, Pasar Besar Madiun 10, dan Pasar Kojo sebanyak dua pedagang.

Sementara itu, Wina salah seorang pedagang di Pasar Besar Madiun mengatakan pihaknya merasa terbantu dengan adanya program SPHP Bulog. Selain harga kulakan lebih murah, harga jual ke konsumen juga terjangkau.

"Beras yang biasa saat ini sampai Rp12.000 per kilogram. Ini sangat membantu, masyarakat juga antusias membelinya karena terjangkau. Lumayan harganya Rp9.400 per kilogram," kata Wina.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Taufik


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023