Tim dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang memulangkan Aisyah dan Aliyah, usai menjalani operasi pemisahan dan dirawat selama 10 hari di rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur itu.
Direktur Utama RSUD Saiful Anwar dr Bachtiar Budianto di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa mengatakan bahwa secara garis besar, kondisi bayi yang sebelumnya menempel tersebut, dalam keadaan sehat dan stabil pascaoperasi pemisahan.
"Pada hari ini, kondisinya baik, sehat dan stabil. Tim medis sudah melakukan evaluasi, pascapembedahan. Ini hari ke-10 pascaoperasi," kata Bachtiar.
Bachtiar menjelaskan, kedua bayi yang merupakan anak dari pasangan Hartanto Cahyono dan Susi Sulistyo tersebut, tetap akan dipantau kondisinya selama beberapa waktu. Selain itu, kedua bayi juga masih akan diperiksa secara rutin oleh tim dokter.
"Kondisinya tidak ada kekurangan apapun, meskipun nanti tetap kita akan melakukan evaluasi pascapembedahan, melalui evaluasi kontrol rutin," ujarnya.
Sementara itu, ketua tim pemisahan bayi kembar siam dr Eko Sulistijono Sp.A(K) menambahkan, kondisi Aisyah dan Aliyah saat ini secara klinis baik, dengan sistem susunan saraf pusat, jantung, paru-paru dalam keadaan normal.
Selain itu, lanjutnya, kedua bayi juga bisa menerima asupan nutrisi tanpa ada masalah dan secara garis besar bayi tersebut aktif. Selain itu, luka bekas operasi pemisahan juga mulai membaik.
"Semua sistem susunan syaraf pusat, jantung normal, paru-paru normal. Nutrisi yang kita berikan, bayi bisa menerima dengan baik. Bayinya aktif, dari luka operasinya juga bagus, kita putuskan bayinya dipulangkan," kata Eko.
Baca juga: Kondisi bayi Aisyah dan Aliyah membaik pasca-operasi pemisahan di RSSA
Untuk perawatan luka bekas operasi pemisahan tersebut, lanjutnya, akan dilakukan dengan proses rawat jalan. Orang tua dari kedua bayi tersebut juga diberikan edukasi terkait pemenuhan nutrisi yang dibutuhkan Aisyah dan Aliyah.
"Nanti juga akan kami lakukan fisioterapi, supaya perkembangan sesuai dengan usia. Memang agak sedikit terlambat karena sebelumnya posisi mereka menempel, tidak bisa tengkurap dan lainnya. Kami akan terus monitor perkembangan hingga usia dua tahun," katanya.
Dalam kesempatan itu, ibu Aisyah dan Aliyah, Susi Sulistyo menyampaikan ucapan terima kasih kepada tim dokter RSUD Saiful Anwar dan RSUD dr Soetomo Surabaya yang telah memberikan bantuan mulai sebelum bayi kembar tersebut dilahirkan.
Ia mengatakan baru mengetahui kondisi Aisyah dan Aliyah kembar siap kurang lebih pada usia kandungan 6-7 bulan. Sejak saat itu, kondisi ibu beserta kedua bayinya berada dalam penanganan tim dokter RSUD Saiful Anwar hingga proses operasi pemisahan.
"Saya baru mengetahui pada usia kandungan 6-7 bulan, bayi kembar dan ada yang menempel pada bagian dada dan perut. Dirujuk ke RSSA, dan akhirnya ditangani tim dokter sampai saat ini. Saya bersyukur dan berterima kasih," katanya.
RSUD Saiful Anwar melakukan operasi pemisahan bayi kembar siam pada 12 Agustus 2023 dan merupakan kasus pertama yang ditangani oleh rumah sakit tersebut. Proses operasi didampingi oleh tim dokter dari RSUD dr Soetomo Surabaya.
Bayi kembar siam itu mengalami kondisi perut yang menempel dengan istilah omphalofagus. Selain itu, organ dalam liver atau hati menempel, serta penyatuan pada tulang dada bayi. Operasi tersebut berjalan lancar dan membutuhkan waktu kurang lebih hingga dua jam.
Aisyah dan Aliyah merupakan anak ketiga dan keempat dari pasangan yang merupakan warga Jalan Kalitengah Baru, Dusun Sukorejo, Desa Karangjati, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023