Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, menyatakan bahwa jembatan Bandar Ngalim yang menghubungkan daerah barat Sungai Brantas dengan timur Sungai Brantas saat ini sudah bisa dilalui setelah sebelumnya dilakukan perbaikan total.
"Alhamdulillah yang ditunggu-tunggu masyarakat Jembatan Alun-alun Bandar (Jembatan Bandar Ngalim) akhirnya jadi. InsyaAllah besok (Sabtu, 19/8) soft launching. Lalu jam 12.00 WIB Jembatan Alun-alun Bandar InsyaAllah bisa dilewati," kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di Kediri, Jumat.
Wali Kota mengatakan pembangunan jembatan tersebut memang sudah hampir selesai. Beberapa kegiatan dikebut misalnya dilakukan pengaspalan pada jembatan.
Ia pun juga sudah beberapa kali meninjau lokasi. Untuk saat ini, dilakukan pemasangan expantion joint atau sambungan yang terdapat pada badan jembatan.
"Setiap hari saya cek sudah sejauh mana progresnya. Alhamdulillah pengaspalan sudah dilakukan," ujar dia.
Wali Kota Kediri berharap setelah pembangunan jembatan ini masyarakat akan semakin nyaman melewati jembatan. Kemudian distribusi barang ataupun orang akan jauh lebih cepat, sebab tidak terjadi bottle neck dan kemacetan tidak parah seperti saat ini.
Selain itu, dengan jembatan yang baru itu juga lebih kuat dari sebelumnya, bahkan bisa digunakan hingga 100 tahun.
"Saya dijelaskan bahwa jembatan ini jauh lebih kuat dari sebelumnya dan bisa digunakan untuk 100 tahun ke depan. Masyarakat akan lebih nyaman melewatinya karena nanti akan smooth tidak ada guncangan seperti dulu," kata dia.
Jembatan Bandar Ngalim yang menghubungkan barat dan timur Sungai Brantas tersebut dibangun pada tahun 1973. Jembatan itu merupakan jalur utama sehingga dilakukan rekonstruksi untuk memperlancar arus lalu lintas. Rekonstruksi dilakukan dengan diperlebar menjadi empat lajur dan dua jalur.
Dalam proses rekonstruksi jembatan itu, pemerintah pusat mengucurkan anggaran proyek sekitar Rp2,2 triliun. Proyek pembangunan jembatan ini bagian dari rencana besar Kementerian PUPR untuk membangun kembali 37 jembatan di Pulau Jawa.
Dalam masa pembukaan nantinya, kendaraan bisa lewat secara normal di jembatan tersebut baik roda dua maupun roda empat. Namun, untuk kendaraan besar untuk sementara waktu belum direkomendasikan.
Selama proses pembangunan, arus lalu lintas dialihkan. Untuk kendaraan berat dari arah Tulungagung ke Surabaya dialihkan ke timur menuju ke Kelurahan Ngronggo, Kota Kediri. Sedangkan untuk angkutan umum berupa bus, dari yang semula lewat Jembatan Bandar Ngalim menuju ke Terminal Tamanan, Kota Kediri, atau barat Sungai Brantas, selama proses perbaikan jembatan lewat terminal lama. Begitu juga kendaraan besar dari arah Surabaya ke Tulungagung juga lewat terminal lama, yang berada di bagian timur Sungai Brantas.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Alhamdulillah yang ditunggu-tunggu masyarakat Jembatan Alun-alun Bandar (Jembatan Bandar Ngalim) akhirnya jadi. InsyaAllah besok (Sabtu, 19/8) soft launching. Lalu jam 12.00 WIB Jembatan Alun-alun Bandar InsyaAllah bisa dilewati," kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di Kediri, Jumat.
Wali Kota mengatakan pembangunan jembatan tersebut memang sudah hampir selesai. Beberapa kegiatan dikebut misalnya dilakukan pengaspalan pada jembatan.
Ia pun juga sudah beberapa kali meninjau lokasi. Untuk saat ini, dilakukan pemasangan expantion joint atau sambungan yang terdapat pada badan jembatan.
"Setiap hari saya cek sudah sejauh mana progresnya. Alhamdulillah pengaspalan sudah dilakukan," ujar dia.
Wali Kota Kediri berharap setelah pembangunan jembatan ini masyarakat akan semakin nyaman melewati jembatan. Kemudian distribusi barang ataupun orang akan jauh lebih cepat, sebab tidak terjadi bottle neck dan kemacetan tidak parah seperti saat ini.
Selain itu, dengan jembatan yang baru itu juga lebih kuat dari sebelumnya, bahkan bisa digunakan hingga 100 tahun.
"Saya dijelaskan bahwa jembatan ini jauh lebih kuat dari sebelumnya dan bisa digunakan untuk 100 tahun ke depan. Masyarakat akan lebih nyaman melewatinya karena nanti akan smooth tidak ada guncangan seperti dulu," kata dia.
Jembatan Bandar Ngalim yang menghubungkan barat dan timur Sungai Brantas tersebut dibangun pada tahun 1973. Jembatan itu merupakan jalur utama sehingga dilakukan rekonstruksi untuk memperlancar arus lalu lintas. Rekonstruksi dilakukan dengan diperlebar menjadi empat lajur dan dua jalur.
Dalam proses rekonstruksi jembatan itu, pemerintah pusat mengucurkan anggaran proyek sekitar Rp2,2 triliun. Proyek pembangunan jembatan ini bagian dari rencana besar Kementerian PUPR untuk membangun kembali 37 jembatan di Pulau Jawa.
Dalam masa pembukaan nantinya, kendaraan bisa lewat secara normal di jembatan tersebut baik roda dua maupun roda empat. Namun, untuk kendaraan besar untuk sementara waktu belum direkomendasikan.
Selama proses pembangunan, arus lalu lintas dialihkan. Untuk kendaraan berat dari arah Tulungagung ke Surabaya dialihkan ke timur menuju ke Kelurahan Ngronggo, Kota Kediri. Sedangkan untuk angkutan umum berupa bus, dari yang semula lewat Jembatan Bandar Ngalim menuju ke Terminal Tamanan, Kota Kediri, atau barat Sungai Brantas, selama proses perbaikan jembatan lewat terminal lama. Begitu juga kendaraan besar dari arah Surabaya ke Tulungagung juga lewat terminal lama, yang berada di bagian timur Sungai Brantas.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023