PT Smelting (PTS) berkomitmen terus melestarikan keberlangsungan hidup satwa komodo dengan pelaksanaan pengembangbiakan yang bekerjasama dengan Lembaga Konservasi Taman Safari Indonesia (TSI).
Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis PT Smelting Irjuniawan P Radjamin dalam keterangannya di Surabaya, Rabu, mengatakan, pelestarian didasari adanya kesadaran pihaknya untuk menjamin eksistensi satwa komodo.
"Sebab, komodo menjadi salah satu satwa kebanggaan Indonesia, selain elang jawa dan harimau sumatera," kata Irjuniawan.
Sementara Sr Section Manager of GA PT Smelting Saptohadi Prayetno mengatakan komitmen konservasi yang dibangun bersama TSI sudah berjalan dalam kurun waktu satu tahun, meliputi habituasi pakan dan lingkungan komodo.
"Kami juga siapkan GPS untuk mendeteksi home range dan habbit mereka untuk nantinya dijadikan bahan tulisan yang akan kita publikasikan kedepannya sebagai kontribusi untuk Ilmu terapan dalam bidang konservasi komodo," ujar Saptohadi.
Sapto juga menyatakan TSI turut melaksanakan riset DNA, pemetaan sebaran populasi, dan pengawasan habitat.
"Untuk itulah kenapa gerakan penyelamatan dan pelestarian satwa komodo ini jangan sampai berhenti pada program ini saja. Kami harus berlanjut sampai masyarakat Indonesia memahami bahwa komodo adalah kekayaan Indonesia yang harus dijaga terus-menerus," kata dia.
Kepala Balai Besar KSDA Nusa Tenggara Timur Arief Mahmud menyatakan, upaya konservasi komodo dan habitatnya tidak dapat dilakukan sendiri oleh pemerintah, sebab butuh keterlibatan pihak swasta.
Upaya konservasi akhirnya berujung pada pemberangkatan enam komodo dan yang akan dilanjutkan dengan pelepasliaran pada September mendatang.
"Kami juga mengharapkan peran masing-masing sesuai kapasitas dengan rasa kepedulian yang sama seperti yang dilakukan PT Smelting dan TSI agar komodo tetap lestari di NTT sebagai rumah satu satunya satwa endemik ini di dunia," ucap dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis PT Smelting Irjuniawan P Radjamin dalam keterangannya di Surabaya, Rabu, mengatakan, pelestarian didasari adanya kesadaran pihaknya untuk menjamin eksistensi satwa komodo.
"Sebab, komodo menjadi salah satu satwa kebanggaan Indonesia, selain elang jawa dan harimau sumatera," kata Irjuniawan.
Sementara Sr Section Manager of GA PT Smelting Saptohadi Prayetno mengatakan komitmen konservasi yang dibangun bersama TSI sudah berjalan dalam kurun waktu satu tahun, meliputi habituasi pakan dan lingkungan komodo.
"Kami juga siapkan GPS untuk mendeteksi home range dan habbit mereka untuk nantinya dijadikan bahan tulisan yang akan kita publikasikan kedepannya sebagai kontribusi untuk Ilmu terapan dalam bidang konservasi komodo," ujar Saptohadi.
Sapto juga menyatakan TSI turut melaksanakan riset DNA, pemetaan sebaran populasi, dan pengawasan habitat.
"Untuk itulah kenapa gerakan penyelamatan dan pelestarian satwa komodo ini jangan sampai berhenti pada program ini saja. Kami harus berlanjut sampai masyarakat Indonesia memahami bahwa komodo adalah kekayaan Indonesia yang harus dijaga terus-menerus," kata dia.
Kepala Balai Besar KSDA Nusa Tenggara Timur Arief Mahmud menyatakan, upaya konservasi komodo dan habitatnya tidak dapat dilakukan sendiri oleh pemerintah, sebab butuh keterlibatan pihak swasta.
Upaya konservasi akhirnya berujung pada pemberangkatan enam komodo dan yang akan dilanjutkan dengan pelepasliaran pada September mendatang.
"Kami juga mengharapkan peran masing-masing sesuai kapasitas dengan rasa kepedulian yang sama seperti yang dilakukan PT Smelting dan TSI agar komodo tetap lestari di NTT sebagai rumah satu satunya satwa endemik ini di dunia," ucap dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023