Dinas Kesehatan Kota Kediri meluncurkan program imunisasi tetes Rotavirus (RV) sebagai upaya menekan kasus diare kategori ringan hingga berat pada bayi.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Kediri Hendik Suprianto mengatakan bahwa imunisasi Rotavirus merupakan program baru dari pemerintah guna mencegah kasus diare pada bayi dan balita.
"Bayi dan balita merupakan usia yang sangat rentan terhadap virus dan penyakit, termasuk diare. Apalagi kasus diare ini juga menjadi salah penyebab terbanyak pada kasus kematian pada bayi dan balita," katanya saat memantau proses vaksinasi pada bayi dan balita di Puskesmas Pesantren II di Kediri, Selasa.
Ia menjelaskan diare salah satu penyakit yang sering dialami bayi dan balita. Data Dinas Kesehatan Kota Kediri pada Januari hingga Juli 2023 sebanyak 1.824 bayi dan balita di Kota Kediri pernah mengalami diare, kategori ringan hingga berat.
Kendati terkesan sepele, menurut dia, penyakit diare tidak boleh disepelekan, sebab pada bayi usia di bawah satu tahun sekitar 80-85 persen berat badan bayi dan 70-75 persen berat badan balita di atas satu tahun adalah cairan.
Ia mengatakan kekurangan cairan pada tubuh bayi dan balita bisa menyebabkan dehidrasi yang dapat berdampak buruk pada kesehatan hingga dapat menyebabkan kematian.
Guna mencegah dan melindungi bayi dari kejadian diare, Dinas Kesehatan Kota Kediri meluncurkan imunisasi tetes Rotavirus (RV).
Imunisasi ini, kata dia, pertama kali diberikan serentak di seluruh puskesmas dan rumah sakit wilayah Kota Kediri. Vaksin akan diberikan tiga kali pada bayi usia dua bulan, tiga bulan, dan empat bulan dengan dosis lima tetes.
"Jika memang ada keterlambatan pemberian Vaksin Rotavirus pada ketiga bulan tersebut, bayi masih bisa diberikan Vaksin Rotavirus hingga maksimal usia 6 bulan 29 hari," ujarnya.
Dinkes Kota Kediri menargetkan di bulan ini 411 bayi dari kelahiran 16 Mei-Juni 2023 bisa memperoleh vaksin ini secara gratis.
"Kami telah bekerja sama dengan seluruh puskesmas di Kota Kediri untuk dapat memberikan vaksinasi Rotavirus secara gratis pada masyarakat, jadi masyarakat bisa langsung datang ke puskesmas untuk memperoleh vaksin, tidak perlu takut dan khawatir, karena vaksin ini aman, halal dan diberikan secara gratis," kata dia.
Hendik berharap, dengan adanya imunisasi ini, bayi dan balita di Kota Kediri bisa terhindar dari diare sehingga kasus kematian pada bayi dan balita akibat penyakit tersebut bisa berkurang.
"Kami juga berharap vaksinasi Rotavirus ini, bisa berkelanjutan secara terus-menerus. Hari ini kami mengawali, kemudian otomatis imunisasi Rotavirus akan masuk pada imunisasi rutin lengkap," kata dia.
Salah seorang orang tua bayi, Sekarningtyas, mengaku senang dengan adanya vaksinasi Rotavirus, apalagi gratis, sebab di tempat kesehatan lain ia harus mengeluarkan biaya yang cukup mahal.
"Alhamdulillah, sekarang sudah ada Vaksin Rotavirus untuk mencegah diare yang gratis di puskesmas. Sebagai orang tua pasti takut jika anak terkena diare. Kalau mau vaksin di dokter juga mahal, jadi saya sangat senang," kata warga Kelurahan Singonegaran tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Kediri Hendik Suprianto mengatakan bahwa imunisasi Rotavirus merupakan program baru dari pemerintah guna mencegah kasus diare pada bayi dan balita.
"Bayi dan balita merupakan usia yang sangat rentan terhadap virus dan penyakit, termasuk diare. Apalagi kasus diare ini juga menjadi salah penyebab terbanyak pada kasus kematian pada bayi dan balita," katanya saat memantau proses vaksinasi pada bayi dan balita di Puskesmas Pesantren II di Kediri, Selasa.
Ia menjelaskan diare salah satu penyakit yang sering dialami bayi dan balita. Data Dinas Kesehatan Kota Kediri pada Januari hingga Juli 2023 sebanyak 1.824 bayi dan balita di Kota Kediri pernah mengalami diare, kategori ringan hingga berat.
Kendati terkesan sepele, menurut dia, penyakit diare tidak boleh disepelekan, sebab pada bayi usia di bawah satu tahun sekitar 80-85 persen berat badan bayi dan 70-75 persen berat badan balita di atas satu tahun adalah cairan.
Ia mengatakan kekurangan cairan pada tubuh bayi dan balita bisa menyebabkan dehidrasi yang dapat berdampak buruk pada kesehatan hingga dapat menyebabkan kematian.
Guna mencegah dan melindungi bayi dari kejadian diare, Dinas Kesehatan Kota Kediri meluncurkan imunisasi tetes Rotavirus (RV).
Imunisasi ini, kata dia, pertama kali diberikan serentak di seluruh puskesmas dan rumah sakit wilayah Kota Kediri. Vaksin akan diberikan tiga kali pada bayi usia dua bulan, tiga bulan, dan empat bulan dengan dosis lima tetes.
"Jika memang ada keterlambatan pemberian Vaksin Rotavirus pada ketiga bulan tersebut, bayi masih bisa diberikan Vaksin Rotavirus hingga maksimal usia 6 bulan 29 hari," ujarnya.
Dinkes Kota Kediri menargetkan di bulan ini 411 bayi dari kelahiran 16 Mei-Juni 2023 bisa memperoleh vaksin ini secara gratis.
"Kami telah bekerja sama dengan seluruh puskesmas di Kota Kediri untuk dapat memberikan vaksinasi Rotavirus secara gratis pada masyarakat, jadi masyarakat bisa langsung datang ke puskesmas untuk memperoleh vaksin, tidak perlu takut dan khawatir, karena vaksin ini aman, halal dan diberikan secara gratis," kata dia.
Hendik berharap, dengan adanya imunisasi ini, bayi dan balita di Kota Kediri bisa terhindar dari diare sehingga kasus kematian pada bayi dan balita akibat penyakit tersebut bisa berkurang.
"Kami juga berharap vaksinasi Rotavirus ini, bisa berkelanjutan secara terus-menerus. Hari ini kami mengawali, kemudian otomatis imunisasi Rotavirus akan masuk pada imunisasi rutin lengkap," kata dia.
Salah seorang orang tua bayi, Sekarningtyas, mengaku senang dengan adanya vaksinasi Rotavirus, apalagi gratis, sebab di tempat kesehatan lain ia harus mengeluarkan biaya yang cukup mahal.
"Alhamdulillah, sekarang sudah ada Vaksin Rotavirus untuk mencegah diare yang gratis di puskesmas. Sebagai orang tua pasti takut jika anak terkena diare. Kalau mau vaksin di dokter juga mahal, jadi saya sangat senang," kata warga Kelurahan Singonegaran tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023