Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya saat ini tengah fokus dalam upaya mengembangkan perkampungan heritage di Kota Pahlawan, Jawa Timur.
Kepala Disbudporapar Kota Surabaya Wiwiek Widayati di Surabaya, Senin mengatakan salah satu kampung yang sudah diresmikan dan saat ini banyak mendapatkan intervensi adalah Kampung Peneleh.
"Kampung yang penuh sejarah itu sudah diintervensi dengan berbagai penampilan seni budaya dan bahkan sudah disambungkan dengan susur Sungai Kalimas," katanya.
Selain itu, lanjut dia, Kampung Lawas Maspati yang sudah 10 tahun ini terus mengembangkan kampung wisata. Artinya, selama 10 tahun itu mereka terus bergerak dan terus mengeksekusi berbagai ide-ide kreatif untuk menghidupkan kampung wisata di kampungnya.
Bahkan, lanjut dia, Kampung Lawas Maspati menjadi ajang kolaborasi para seniman karena mengkolaborasikan dangdut, ludruk, EDM, dan juga rapper pada saat digelarnya kegiatan bertajuk Jazz Kampoeng yang digelar pada 12-13 Agustus 2023.
Baca juga: Disbudpar Jatim sempurnakan situs web "Daksa Budaya"
Kegiatan tersebut merupakan perayaan hari jadi Kampung Lawas Maspati Surabaya yang ke-10.
Hadir dalam pagelaran itu para seniman dari berbagai matra, mulai dari Makna Kata, Fjazzc Team, Danyannisa, A.W.E.D Project, Nibroosyafiq Flame Jazz Project, Meimura Besut, By-A Febby dan DJ Milkyway.
Ia juga mengapresiasi pihak Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang ada di Kampung Maspati itu. Sebab, lanjut dia, kreasi dan ide kreatif mereka tidak pernah mati, dan selama ini terus berinovasi untuk menawarkan hal-hal baru bagi para pengunjungnya.
"Memang inilah yang kami harapkan. Mereka tidak pernah berhenti berkreasi untuk mengembangkan kampungnya. Jadi, Kampung Lawas Maspati ini sangat layak untuk dicontoh kampung lainnya di Surabaya," katanya.
Menurut Wiwiek, Kampung-kampung seperti itulah yang terus dikembangkan.
Ia optimistis dengan berbagai intervensi dan pendampingan yang dilakukan, Pokdarwis bisa semakin kreatif dalam mengembangkan kampungnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Kepala Disbudporapar Kota Surabaya Wiwiek Widayati di Surabaya, Senin mengatakan salah satu kampung yang sudah diresmikan dan saat ini banyak mendapatkan intervensi adalah Kampung Peneleh.
"Kampung yang penuh sejarah itu sudah diintervensi dengan berbagai penampilan seni budaya dan bahkan sudah disambungkan dengan susur Sungai Kalimas," katanya.
Selain itu, lanjut dia, Kampung Lawas Maspati yang sudah 10 tahun ini terus mengembangkan kampung wisata. Artinya, selama 10 tahun itu mereka terus bergerak dan terus mengeksekusi berbagai ide-ide kreatif untuk menghidupkan kampung wisata di kampungnya.
Bahkan, lanjut dia, Kampung Lawas Maspati menjadi ajang kolaborasi para seniman karena mengkolaborasikan dangdut, ludruk, EDM, dan juga rapper pada saat digelarnya kegiatan bertajuk Jazz Kampoeng yang digelar pada 12-13 Agustus 2023.
Baca juga: Disbudpar Jatim sempurnakan situs web "Daksa Budaya"
Kegiatan tersebut merupakan perayaan hari jadi Kampung Lawas Maspati Surabaya yang ke-10.
Hadir dalam pagelaran itu para seniman dari berbagai matra, mulai dari Makna Kata, Fjazzc Team, Danyannisa, A.W.E.D Project, Nibroosyafiq Flame Jazz Project, Meimura Besut, By-A Febby dan DJ Milkyway.
Ia juga mengapresiasi pihak Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang ada di Kampung Maspati itu. Sebab, lanjut dia, kreasi dan ide kreatif mereka tidak pernah mati, dan selama ini terus berinovasi untuk menawarkan hal-hal baru bagi para pengunjungnya.
"Memang inilah yang kami harapkan. Mereka tidak pernah berhenti berkreasi untuk mengembangkan kampungnya. Jadi, Kampung Lawas Maspati ini sangat layak untuk dicontoh kampung lainnya di Surabaya," katanya.
Menurut Wiwiek, Kampung-kampung seperti itulah yang terus dikembangkan.
Ia optimistis dengan berbagai intervensi dan pendampingan yang dilakukan, Pokdarwis bisa semakin kreatif dalam mengembangkan kampungnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023