Saham-saham Prancis berakhir di zona merah pada perdagangan Kamis waktu setempat (3/8/2023), memperpanjang kerugian untuk hari ketiga berturut-turut, dengan indeks acuan CAC 40 di Bursa Efek Paris merosot 0,72 persen atau 52,31 poin menjadi menetap di 7.260,53 poin.

Indeks CAC 40 berkurang 1,26 persen atau 93,24 poin menjadi 7.312,84 poin pada Rabu (2/8/2023), setelah jatuh 1,22 persen atau 91,70 poin menjadi 7.406,08 poin pada Selasa (1/8/2023), dan bertambah 0,29 persen atau 21,31 poin menjadi 7.497,78 poin pada Senin (31/7/2023).

Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks CAC 40, hanya tujuh saham yang berhasil membukukan keuntungan, sementara 33 saham lainnya mengalami kerugian.

Veolia Environnement SA, perusahaan pengelolaan air, pengelolaan limbah dan layanan energi transnasional Prancis menderita kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terpangkas 3,46 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan industri farmasi yang menawarkan obat-obatan, obat generik, suplemen makanan, kosmetik, dan alat kesehatan Sanofi SA tergelincir 2,79 persen; serta perusahaan yang mendesain, mengembangkan, memproduksi, dan memasarkan sirkuit terpadu semikonduktor dan perangkat lainnya STMicroelectronics NV jatuh 2,72 persen.

Sementara itu, Societe Generale SA, sebuah perusahaan jasa keuangan yang menarik simpanan dan menawarkan layanan perbankan komersial, ritel dan investasi terangkat 3,48 persen, menjadi pencetak keuntungan terbesar (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh perusahaan yang menawarkan layanan manajemen hubungan pelanggan dan melakukan program untuk menarik pelanggan baru Teleperformance SE meningkat 2,43 persen; serta perusahaan energi dan perminyakan multinasional Prancis TotalEnergies SE menguat 1,86 persen.

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023