Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Muhamad Mardiono menyatakan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) tidak bubar, meski partainya saat ini melayangkan dukungan pada bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo.
"Saya menyatakan KIB tidak bubar, KIB masih tetap ada," kata Mardiono seusai pelantikan pengurus Wanita Persatuan Pembangunan (WPP) masa bakti 2023-2027 di Graha Universitas Negeri Surabaya, Minggu sore.
Menurut dia, munculnya KIB karena didasari ada kesepahaman bersama dua partai lain, yakni Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) terkait aspek kesuksesan Pemilihan Umum dan keberlanjutan pembangunan Indonesia.
Konteks "Indonesia Bersatu" pada nama koalisi tiga partai disebutnya merupakan cerminan bahwa setiap masyarakat memiliki tanggung jawab melanjutkan estafet pembangunan, salah satu caranya dengan menjamin kesuksesan pemilihan umum (pemilu)
"Pemilu 2024 itu barometer Indonesia, jadi kalau berhasil insya Allah Indonesia akan melompat menjadi negara maju tetapi kalau sampai gagal itu akan menjadi hambatan utama," ujarnya.
Lebih lanjut, jika pemilu mengalami kendala pelaksanaan, maka bisa memberikan dampak pada upaya berjalannya rencana pembangunan yang bersifat berkesinambungan.
Pembahasan tersebut dikatakannya selalu menjadi topik utama pembahasan ketika dia bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
"Karena kesinambungan pembangunan
ada pada pemilu, dimana kelanjutan kepemimpinannya dari pemerintahan saat ini," ucapnya.
Sedangkan untuk persoalan pembahasan bakal calon presiden maupun bakal calon wakil presiden, Mardiono menyatakan hal itu bukan menjadi tujuan.
"KIB tidak berkoalisi dalam konteks capres dan cawapres, jadi tiap pendeklarasian yang kita tanda tangani itu tidak membicarakan tentang capres dan cawapres," ujar Mardiono.
Sementara, soal komunikasi politik dengan partai PDI Perjuangan selaku pengusung bakal calon presiden Ganjar Pranowo disebutnya berjalan dengan lancar.
"Komunikasi selama ini kepada Ibu Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP, kami intens juga komunikasi dengan Ibu Puan, Pak Hasto Kristiyanto," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Saya menyatakan KIB tidak bubar, KIB masih tetap ada," kata Mardiono seusai pelantikan pengurus Wanita Persatuan Pembangunan (WPP) masa bakti 2023-2027 di Graha Universitas Negeri Surabaya, Minggu sore.
Menurut dia, munculnya KIB karena didasari ada kesepahaman bersama dua partai lain, yakni Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) terkait aspek kesuksesan Pemilihan Umum dan keberlanjutan pembangunan Indonesia.
Konteks "Indonesia Bersatu" pada nama koalisi tiga partai disebutnya merupakan cerminan bahwa setiap masyarakat memiliki tanggung jawab melanjutkan estafet pembangunan, salah satu caranya dengan menjamin kesuksesan pemilihan umum (pemilu)
"Pemilu 2024 itu barometer Indonesia, jadi kalau berhasil insya Allah Indonesia akan melompat menjadi negara maju tetapi kalau sampai gagal itu akan menjadi hambatan utama," ujarnya.
Lebih lanjut, jika pemilu mengalami kendala pelaksanaan, maka bisa memberikan dampak pada upaya berjalannya rencana pembangunan yang bersifat berkesinambungan.
Pembahasan tersebut dikatakannya selalu menjadi topik utama pembahasan ketika dia bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
"Karena kesinambungan pembangunan
ada pada pemilu, dimana kelanjutan kepemimpinannya dari pemerintahan saat ini," ucapnya.
Sedangkan untuk persoalan pembahasan bakal calon presiden maupun bakal calon wakil presiden, Mardiono menyatakan hal itu bukan menjadi tujuan.
"KIB tidak berkoalisi dalam konteks capres dan cawapres, jadi tiap pendeklarasian yang kita tanda tangani itu tidak membicarakan tentang capres dan cawapres," ujar Mardiono.
Sementara, soal komunikasi politik dengan partai PDI Perjuangan selaku pengusung bakal calon presiden Ganjar Pranowo disebutnya berjalan dengan lancar.
"Komunikasi selama ini kepada Ibu Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP, kami intens juga komunikasi dengan Ibu Puan, Pak Hasto Kristiyanto," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023