Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengajak seluruh tenant (penyewa) investor yang ada di PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) untuk saling bersinergi, dalam upaya pengentasan kemiskinan di wilayah setempat.

Eri Cahyadi dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Jumat, meminta, perusahaan atau pabrik-pabrik yang ada di kawasan industri SIER untuk merekrut tenaga kerja yang warga penduduk Surabaya.

"Teknisnya dengan menggandeng Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Surabaya, untuk mencari tenaga kerja yang memiliki kompetensi sesuai yang dicari tenant," kata Cak Eri panggilan akrabnya.

Hal itu ditekankan Cak Eri saat memberikan pengarahan dalam acara "Navigating The Human Resources Landscape: Exploring Future Trends In Industry" di Hall Basrani Rizal, Wisma SIER Surabaya, Kamis (27/7).

Cak Eri mengaku sedih saat membuka atau memberikan izin investasi baru seluas-luasnya, tapi yang bekerja bukan orang Surabaya. 

"Seharusnya karena investasinya di Surabaya, harusnya yang bekerja mayoritas juga orang Surabaya," ujarnya.

Selama ini, kata dia, memang tidak ada kerja sama antara Pemkot Surabaya dan perusahaan dalam mencari tenaga kerja. Untuk itu, ia menawarkan konsep link and match pencarian tenaga kerja yang melibatkan Pemkot Surabaya dalam hal ini melalui Disnaker.

"Jika perusahaan di SIER membutuhkan tenaga kerja, bisa menghubungi Disnaker. Selanjutnya Disnaker akan mencari dan memberikan pelatihan sesuai yang dibutuhkan perusahaan. Dengan begitu, jika warga Surabaya yang sudah diberikan pekerjaan itu tidak bekerja dengan baik, bisa ikut memberikan peringatan keras juga, tidak hanya perusahaan saja," ucapnya.
 
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat memberi pengarahan di acara Navigating The Human Resources Landscape: Exploring Future Trends In Industry, di Wisma SIER Surabaya, Kamis (27/7/2023). ANTARA/HO-SIER
Cak Eri kemudian memberikan apresiasi salah satu perusahaan di kawasan SIER yang lebih 80 persen karyawannya adalah orang Surabaya yakni PT Sampoerna. Bahkan perusahaan tersebut juga sangat gencar memberikan corporate social responsibility (CSR) untuk warga Kota Pahlawan.

"Seperti Sampoerna itu, bagus komunikasinya. Saya dorong pengelola kawasan industri SIER untuk aktif sosialisasi dan mengumpulkan data, berapa jumlah orang Surabaya dan luar Surabaya yang bekerja di tenant-tenant SIER," katanya.

Dengan begitu, ia bisa tahu berapa orang Surabaya yang bekerja di kawasan industri SIER. Biar juga pemerintah bisa adaptasi dan melakukan pelatihan, tenaga kerja bagaimana sih yang dibutuhkan di industri-industri ini.

"Kalau perlu kesesuaian kurikulum khususnya pendidikan vokasi agar yang diinginkan dunia usaha dan industri sesuai dengan kualifikasi pendidikan," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT SIER Didik Prasetiyono mengatakan, SIER siap melakukan sinergi dengan Pemerintah Kota Surabaya, Sidoarjo dan Kabupaten Pasuruan dimana tempat kawasan industri yang dikelola SIER berada.

Menurut Didong, sapaan akrabnya, tantangan tentunya adalah pemenuhan kualifikasi pekerja, tentunya bila ada yang berdomisili dekat industri akan sangat membantu.

Tentunya, lanjut dia, menjadi tanggung jawab bersama untuk peningkatan kualitas pendidikan, dan pelatihan keterampilan tenaga kerja tersedia.

"Keinginan kami tentunya sama dengan yang Pak Wali Kota sampaikan, industrialisasi bisa mengurangi kesenjangan sosial, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga tersebut.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023