Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengingatkan kepada para orang tua untuk selalu menyadari bahwa sekolah negeri dan swasta itu sama saja.
"Bisa dilihat di SD Mawar Sharon yang lebih bagus dari sekolah negeri sekalipun. Ini juga menandakan bahwa tidak semua sekolah negeri selalu menjadi primadona," kata Eri Cahyadi dalam keterangannya di Surabaya, Minggu.
Selain itu Wali Kota Eri juga meminta kepada para orang tua untuk tidak pernah menuntut anaknya selalu dapat nilai tinggi.
Sebab, lanjut dia, ada seorang anak yang punya kemampuan di bidang non-akademik, seperti jago basket dan lainnya, makanya dia tidak boleh dituntut jago dalam bidang akademik.
"Kalau anak-anak terus dipaksa maka karakter anak bisa terbunuh hanya karana egoisme orang tuanya. Mind set itulah yang saya buka kembali hari ini," ujar Cak Eri panggilan akrabnya.
Bagi Cak Eri, seorang anak itu bisa jadi orang yang jujur, bisa jadi orang yang beakhlak tergantung dari orang tuanya dalam mendidik. "Sekali lemah di sana, maka anak ini kurang bagus," ucapnya.
Ia mencontohkan ketika semuanya minta anaknya masuk negeri, namun ketika ada anak yang tidak bisa masuk negeri, maka jangan sampai tidak diberi semangat karena hal itu dapat melemahkan mentalnya.
"Yakinlah bahwa kalau memang berlian, ditaruh di sekolah manapun akan tetap menjadi berlian. Jadi, jangan sampai orang tua memaksa anaknya," kata dia.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Yusuf Masruh mengatakan acara Masa Orientasi Orang Tua Siswa diikuti oleh 22 SD dan SMP baik negeri maupun swasta. Setiap sekolah ada 15 wali murid yang ikut dalam acara ini, sehingga total ada sekitar 330 wali murid yang mengikuti acara ini.
"Dengan adanya masa orientasi orang tua ini diharapkan anak-anak Surabaya ke depannya mendapatkan kasih sayang penuh selama 24 jam. Jadi ketika berada di sekolah, mereka mendapatkan kasih sayang dari para guru-gurunya, lalu pulang dari sekolah orang tuanya mengarahkan dan mengawal anak-anaknya. Makanya kita harus bersinergi membangun karakter anak-anak," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Bisa dilihat di SD Mawar Sharon yang lebih bagus dari sekolah negeri sekalipun. Ini juga menandakan bahwa tidak semua sekolah negeri selalu menjadi primadona," kata Eri Cahyadi dalam keterangannya di Surabaya, Minggu.
Selain itu Wali Kota Eri juga meminta kepada para orang tua untuk tidak pernah menuntut anaknya selalu dapat nilai tinggi.
Sebab, lanjut dia, ada seorang anak yang punya kemampuan di bidang non-akademik, seperti jago basket dan lainnya, makanya dia tidak boleh dituntut jago dalam bidang akademik.
"Kalau anak-anak terus dipaksa maka karakter anak bisa terbunuh hanya karana egoisme orang tuanya. Mind set itulah yang saya buka kembali hari ini," ujar Cak Eri panggilan akrabnya.
Bagi Cak Eri, seorang anak itu bisa jadi orang yang jujur, bisa jadi orang yang beakhlak tergantung dari orang tuanya dalam mendidik. "Sekali lemah di sana, maka anak ini kurang bagus," ucapnya.
Ia mencontohkan ketika semuanya minta anaknya masuk negeri, namun ketika ada anak yang tidak bisa masuk negeri, maka jangan sampai tidak diberi semangat karena hal itu dapat melemahkan mentalnya.
"Yakinlah bahwa kalau memang berlian, ditaruh di sekolah manapun akan tetap menjadi berlian. Jadi, jangan sampai orang tua memaksa anaknya," kata dia.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Yusuf Masruh mengatakan acara Masa Orientasi Orang Tua Siswa diikuti oleh 22 SD dan SMP baik negeri maupun swasta. Setiap sekolah ada 15 wali murid yang ikut dalam acara ini, sehingga total ada sekitar 330 wali murid yang mengikuti acara ini.
"Dengan adanya masa orientasi orang tua ini diharapkan anak-anak Surabaya ke depannya mendapatkan kasih sayang penuh selama 24 jam. Jadi ketika berada di sekolah, mereka mendapatkan kasih sayang dari para guru-gurunya, lalu pulang dari sekolah orang tuanya mengarahkan dan mengawal anak-anaknya. Makanya kita harus bersinergi membangun karakter anak-anak," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023