Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Surabaya, Jatim, gencar sosialisasi cara membuat menu makanan sehat bergizi di kalangan masyarakat sebagai upaya mencegah stunting atau kerdil.

"Menu makanan sehat bergizi tidak harus mahal. Sebetulnya, bukan karena anak-anak tidak doyan, tetapi bosan karena sudah mengenal rasa dan bentuknya. Ketika diolah, akan menjadi menarik dan mereka mau mencoba," kata Ketua TP PKK Surabaya Rini Indriyani dalam keterangannya di Surabaya, Sabtu.

Rini menjelaskan, membuat makanan bergizi tidak harus mengeluarkan biaya berlebih, seperti halnya olahan ikan lele yang tidak hanya dengan digoreng melainkan bisa diolah menjadi nugget dan sebagainya.

Sehingga, lanjut dia, anak-anak akan lebih tertarik untuk mengkonsumsi makanan yang sudah diolah tersebut.

Salah satu bagian dari sosialisasi tersebut, TP PKK Surabaya belum lama ini telah menggelar Lomba Cipta Menu B2SA (Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman) Berbasis Pangan Lokal Tingkat Kota Surabaya. Kegiatan tersebut diikuti perwakilan kader PKK di 31 kecamatan se-Surabaya.

Menurutnya, Lomba Cipta Menu B2SA juga terhubung dengan kegiatan Surabaya Emas Jilid 2 untuk mengatasi anak-anak yang berisiko stunting.

Untuk ke depannya, PKK Surabaya akan menggelar sosialisasi menu makanan sehat dan bergizi di setiap balai RW.

"Akan ada pertemuan, mengundang chef mungkin, mengumpulkan menu-menu sehingga mereka ada inovasi untuk mengolah ikan yang murah, gampang, dan membuat anak-anak menjadi suka," ujar istri Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi itu.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti mengatakan, keanekaragaman konsumsi pangan merupakan salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan gizi.

Menurutnya, salah satu kekurangan gizi yang menjadi perhatian Pemkot Surabaya saat ini adalah stunting.

Untuk itu, pihaknya ingin meningkatkan pengetahuan masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi pangan B2SA, sekaligus untuk mendorong aktivitas masyarakat dalam mengembangkan dan menciptakan menu B2SA berbasis sumber daya lokal untuk mencegah stunting.
 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023