Delapan kereta api yang menuju wilayah PT KAI Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya mengalami keterlambatan akibat insiden kecelakaan yang terjadi di Semarang, Jawa Tengah pada Selasa (18/7) malam.

Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif, dalam keterangannya di Surabaya, Rabu, menyampaikan permohonan maaf akibat adanya keterlambatan kedatangan perjalanan KA imbas kejadian kecelakaan antara truk dengan KA Brantas di Kota Semarang.
 
Hingga pukul 07.30 WIB, kereta api jarak jauh yang terganggu perjalanannya akibat kejadian tersebut ialah, KA Kertajaya Pasarsenen - Surabaya Pasarturi yang mengalami keterlambatan 194 menit, KA Brawijaya relasi Gambir - Malang terlambat 265 menit dan KA Jayabaya relasi Gambir - Malang terlambat 228 menit.
 
Selanjutnya, KA Sembrani relasi Gambir - Surabaya Pasarturi terlambat 96 menit, KA Argo Bromo Anggrek relasi Gambir - Surabaya Pasarturi terlambat 63 menit dan KA Pandalungan relasi Gambir - Surabaya Pasarturi - Jember terlambat 130 menit, kemudian, KA Gumarang relasi Pasarsenen - Surabaya Pasarturi terlambat 147 menit serta KA Harina relasi Bandung - Surabaya Pasarturi terlambat 155 menit.
 
“Berdasar kordinasi dengan petugas di Daop 4 Semarang, disampaikan jika pukul 04.28 WIB pagi, proses evakuasi kendaraan sudah selesai, dan jalur KA dapat dilalui KA dengan kecepatan terbatas,” ujarnya.
 
Menurut dia, KA pertama yang dapat melalui lokasi tersebut yakni KA Gumarang relasi Pasarsenen - Surabaya Pasarturi pada pukul 05.17 WIB, dengan kecepatan lima km/jam dengan pengawalan petugas.
 
"Dan seiring berjalannya waktu jalur tersebut dapat dilalui KA sesuai kecepatan yang diatur dengan tetap pengawasan petugas," katanya.
 
Luqman Arif menambahkan sebagai bentuk kompensasi kepada pelanggan, KAI juga memberikan service recovery berupa minuman dan makanan ringan hingga makanan berat kepada para pelanggan yang perjalanan KA nya terdampak.
 
“KAI selalu berkomitmen untuk senantiasa mengutamakan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan dalam perjalanan KA khususnya di wilayah Daop 8 Surabaya,” tuturnya.

Pewarta: Naufal Ammar Imaduddin

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023