Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengukuhkan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali sebagai bapak asuh anak stunting.
Selain itu, BKKBN juga mengukuhkan Ketua Umum Jalasenastri Fera Muhammad Ali menjadi bunda asuh anak stunting.
"Pengukuhan ini merupakan wujud apresiasi kami atas partisipasi aktif dan komitmen baik beliau berdua dalam mendukung percepatan penurunan angka stunting," kata Hasto Wardoyo di Sumenep, Madura, Selasa.
Pengukuhan tersebut dilakukan dalam acara pencanangan Program Keluarga Keren Bebas Stunting hasil kolaborasi TNI AL bersama BKKBN di Pendopo Agung Sumenep.
Menurut Hasto, program sinergi itu bertujuan untuk mewujudkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan produktif, serta pencapaian pembangunan berkelanjutan sebagai alat juang tangguh bagi kepentingan pertahanan negara.
TNI AL melibatkan seluruh jajarannya di 14 Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) yang semuanya dikerahkan untuk mempercepat penurunan angka stunting bersama BKKBN.
"Kami yakin gerakan bersama BKKBN didukung oleh TNI AL dan pemerintah daerah adalah tugas mulia untuk membangun anak bangsa demi generasi yang cerdas pada masa mendatang," ujar Hasto.
Selain itu, BKKBN juga mengapresiasi capaian Pemerintah Provinsi Jawa Timur di bawah kepemimpinan Gubernur Khofifah Indar Parawansa dalam menurunkan angka stunting di wilayahnya.
Menurut dia, prevalensi stunting di Jawa Timur pada 2021 sebesar 23,5 persen menjadi 19,2 persen pada 2022 atau turun 4,3 persen.
"Penurunan angka stunting di Jawa Timur di bawah kepemimpinan Gubernur Khofifah ini luar biasa. Kami doakan Jawa Timur pada 2024 bisa mencapai angka di bawah 14 persen," kata Hasto.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Selain itu, BKKBN juga mengukuhkan Ketua Umum Jalasenastri Fera Muhammad Ali menjadi bunda asuh anak stunting.
"Pengukuhan ini merupakan wujud apresiasi kami atas partisipasi aktif dan komitmen baik beliau berdua dalam mendukung percepatan penurunan angka stunting," kata Hasto Wardoyo di Sumenep, Madura, Selasa.
Pengukuhan tersebut dilakukan dalam acara pencanangan Program Keluarga Keren Bebas Stunting hasil kolaborasi TNI AL bersama BKKBN di Pendopo Agung Sumenep.
Menurut Hasto, program sinergi itu bertujuan untuk mewujudkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan produktif, serta pencapaian pembangunan berkelanjutan sebagai alat juang tangguh bagi kepentingan pertahanan negara.
TNI AL melibatkan seluruh jajarannya di 14 Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) yang semuanya dikerahkan untuk mempercepat penurunan angka stunting bersama BKKBN.
"Kami yakin gerakan bersama BKKBN didukung oleh TNI AL dan pemerintah daerah adalah tugas mulia untuk membangun anak bangsa demi generasi yang cerdas pada masa mendatang," ujar Hasto.
Selain itu, BKKBN juga mengapresiasi capaian Pemerintah Provinsi Jawa Timur di bawah kepemimpinan Gubernur Khofifah Indar Parawansa dalam menurunkan angka stunting di wilayahnya.
Menurut dia, prevalensi stunting di Jawa Timur pada 2021 sebesar 23,5 persen menjadi 19,2 persen pada 2022 atau turun 4,3 persen.
"Penurunan angka stunting di Jawa Timur di bawah kepemimpinan Gubernur Khofifah ini luar biasa. Kami doakan Jawa Timur pada 2024 bisa mencapai angka di bawah 14 persen," kata Hasto.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023