Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Batu mencanangkan program orang tua asuh untuk bayi yang mengalami stunting, dalam upaya untuk mempercepat penanganan stunting di wilayah Kota Batu, Jawa Timur.

Kepala Kejaksaan Negeri Batu, Agus Rujito di Kota Batu, Selasa mengatakan bahwa berbagai upaya harus dilakukan untuk menangani permasalahan stunting yang menjadi agenda prioritas pemerintah tersebut salah satunya dengan menjadi orang tua asuh.

"Tindakan penanganan stunting oleh orang tua asuh meliputi menjaga pola makan, memberikan edukasi kepada orang tua, dan meningkatkan sanitasi. Ini adalah beberapa langkah yang diambil," kata Agus.

Pencanangan program orang tua asuh bagi bayi dan balita stunting tersebut dilakukan di Balai Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Batu. Program tersebut dilaksanakan dalam peringatan Hari Bhakti Adhyaksa ke-63.

Agus menambahkan, dalam program orang tua asuh tersebut, Kejari Kota Batu juga bekerjasama dengan kurang lebih sebanyak 30 instansi yang turut berkomitmen untuk mempercepat upaya penurunan angka stunting di wilayah tersebut.

"Saat ini penanganan stunting menjadi prioritas nasional. Kami bersama Pemerintah Kota Batu berkomitmen untuk menjadi orang tua asuh bagi balita dan bayi yang mengalami stunting," katanya.

Dalam kesempatan itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Batu Aries Agung Paewai menambahkan, program orang tua asuh tersebut merupakan salah satu bentuk kehadiran pemerintah khususnya dalam upaya menangani permasalahan stunting.

Ia menambahkan, permasalahan stunting yang dihadapi berbagai wilayah di Indonesia, bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah semata, melainkan menjadi tugas bersama untuk mengatasi permasalahan tersebut.

"Masalah ini (stunting) bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah, tetapi juga menjadi tugas bersama. Dengan kerja sama yang baik, penanganan stunting bisa dilakukan efektif," kata Aries.

Berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Batu jika dilihat dari periode 2018-2020, ada angka penurunan prevalensi stunting di wilayah tersebut.

Pada periode itu, tingkat prevalensi stunting di Kota Batu tercatat sebesar 28,33 persen pada 2018, turun menjadi 14,83 persen pada 2020. Namun, pada periode 2020-2022, prevalensi stunting berkisar pada angka 14 persen.

Pada bulan timbang Februari 2023, angka stunting di Kota Batu sudah mulai mengalami penurunan dan saat ini berada di angka 13,2 persen.

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023