Pemerintah Provinsi Jawa Timur mencetak rekor sebagai pemrakarsa dan penyelenggara kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) serentak tingkat sekolah menengah atas, sekolah menengah kejuruan, dan sekolah luar biasa dengan sekolah peserta terbanyak.
Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) mencatat MPLS tingkat sekolah menengah atas (SMA), sekolah menengah kejuruan (SMK), dan sekolah luar biasa (SLB) tahun 2023 yang dilaksanakan secara serentak di Jawa Timur pada Senin sebagai MPLS dengan sekolah peserta terbanyak.
"Ada sebanyak 3.395 sekolah yang mengikuti MPLS serentak kali ini, dan ternyata ini menjadi yang terbanyak dan memecahkan rekor MURI," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa usai menerima piagam dari MURI di sela MPLS di SMKN 5 Surabaya.
Sekolah peserta MPLS serentak tahun 2023 di Jawa Timur terdiri atas 710 SMA dan SMK Negeri, 2.498 SMA dan SMK swasta, serta 187 SLB negeri dan swasta.
"Selain yang ikut MPLS hari ini, ada juga sebanyak 1.009 sekolah yang pelaksanaannya tidak serentak. Ada yang mendahului ada juga yang belum," kata Gubernur.
Pelaksanaan kegiatan MPLS tingkat SMA, SMK, dan SLB di Jawa Timur mencakup penyampaian Ikrar Pelajar Anti-Kekerasan dan Anti-Perundungan.
"Ikrar yang diucapkan oleh Peserta MPLS tadi juga mengikat para siswa senior, mentor, maupun guru. Artinya tidak ada kekerasan yang ditolerir baik yang dilakukan oleh senior, mentor, maupun guru," kata Gubernur.
Dia menyampaikan pentingnya memastikan MPLS berlangsung aman, nyaman, dan menyenangkan.
MPLS yang menyenangkan, ia mengatakan, akan membuat siswa merasa aman dan nyaman mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah.
Khofifah juga meminta para guru mengajarkan sopan santun kepada para siswa selama MPLS.
"Penguatan karakter dibutuhkan agar siswa taat pada Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa, taat kepada orang tua, dan taat kepada guru. Bahkan Rasulullah (SAW) juga bersabda, bukan umatku kalau yang muda tidak menghormati yang tua, dan yang tua tidak menyayangi yang muda," katanya.
"Saya ingin siswa junior menghormati seniornya dan guru-gurunya serta siswa senior menyayangi juniornya, semua hidup penuh kasih sayang, antikekerasan dan anti-perundungan," ia menambahkan.
Di samping itu, Gubernur mewanti-wanti para pelajar supaya tidak mendekati narkoba.
"Jangan pernah mendekati narkoba. Untuk bisa meraih kesuksesan, anak-anak harus sehat fisik dan sehat rohani serta memiliki ilmu pengetahuan luas," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) mencatat MPLS tingkat sekolah menengah atas (SMA), sekolah menengah kejuruan (SMK), dan sekolah luar biasa (SLB) tahun 2023 yang dilaksanakan secara serentak di Jawa Timur pada Senin sebagai MPLS dengan sekolah peserta terbanyak.
"Ada sebanyak 3.395 sekolah yang mengikuti MPLS serentak kali ini, dan ternyata ini menjadi yang terbanyak dan memecahkan rekor MURI," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa usai menerima piagam dari MURI di sela MPLS di SMKN 5 Surabaya.
Sekolah peserta MPLS serentak tahun 2023 di Jawa Timur terdiri atas 710 SMA dan SMK Negeri, 2.498 SMA dan SMK swasta, serta 187 SLB negeri dan swasta.
"Selain yang ikut MPLS hari ini, ada juga sebanyak 1.009 sekolah yang pelaksanaannya tidak serentak. Ada yang mendahului ada juga yang belum," kata Gubernur.
Pelaksanaan kegiatan MPLS tingkat SMA, SMK, dan SLB di Jawa Timur mencakup penyampaian Ikrar Pelajar Anti-Kekerasan dan Anti-Perundungan.
"Ikrar yang diucapkan oleh Peserta MPLS tadi juga mengikat para siswa senior, mentor, maupun guru. Artinya tidak ada kekerasan yang ditolerir baik yang dilakukan oleh senior, mentor, maupun guru," kata Gubernur.
Dia menyampaikan pentingnya memastikan MPLS berlangsung aman, nyaman, dan menyenangkan.
MPLS yang menyenangkan, ia mengatakan, akan membuat siswa merasa aman dan nyaman mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah.
Khofifah juga meminta para guru mengajarkan sopan santun kepada para siswa selama MPLS.
"Penguatan karakter dibutuhkan agar siswa taat pada Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa, taat kepada orang tua, dan taat kepada guru. Bahkan Rasulullah (SAW) juga bersabda, bukan umatku kalau yang muda tidak menghormati yang tua, dan yang tua tidak menyayangi yang muda," katanya.
"Saya ingin siswa junior menghormati seniornya dan guru-gurunya serta siswa senior menyayangi juniornya, semua hidup penuh kasih sayang, antikekerasan dan anti-perundungan," ia menambahkan.
Di samping itu, Gubernur mewanti-wanti para pelajar supaya tidak mendekati narkoba.
"Jangan pernah mendekati narkoba. Untuk bisa meraih kesuksesan, anak-anak harus sehat fisik dan sehat rohani serta memiliki ilmu pengetahuan luas," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023