Polres Trenggalek, Jawa Timur mengerahkan sebanyak 57 personel dari lintas satuan tugas selama pelaksanaan Operasi Patuh Semeru 2023 yang hari ini, Senin, resmi mulai digelar hingga 23 Juli.
"Untuk mendukung operasi ini, Polres Trenggalek melibatkan sedikitnya 57 personel, terbagi dalam beberapa satuan tugas di antaranya satgas deteksi, 'preemtif', preventif, gakkum dan banops," kata Kapolres Trenggalek AKBP Alith Alarino di Trenggalek usai apel kesiapan Operasi Patuh Semeru 2023 di halaman Mapolres Trenggalek.
Di samping itu, lanjut dia, polsek juga melakukan operasi imbangan di wilayah masing-masing.
Dijelaskan, sasaran dari operasi itu adalah pelanggaran lalu-lintas yang berpotensi menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas dan berakibat fatalitas, di antaranya adalah pengendara motor yang tidak memakai helm dan pengemudi kendaraan bermotor yang melebihi batas kecepatan.
Selain itu, pengendara kendaraan bermotor yang masih di bawah umum, pengendara kendaraan bermotor roda empat yang tidak menggunakan sabuk pengaman, mengemudi di bawah pengaruh alkohol atau narkoba hingga menggunakan ponsel saat mengemudikan kendaraan.
"Kemudian mengemudikan kendaraan melawan arus dan boncengan lebih dari satu orang, ODOL serta ranmor (kendaraan bermotor) yang tidak sesuai spektek akan ditindak tegas," kata Alith.
Kendati begitu, ia memastikan penegakan hukum tetap diutamakan secara elektronik serta teguran subjektif dan humanis bagi pelanggar lalu lintas.
“Namun tetap humanis, simpatik, profesional dan selektif prioritas. Kalau pelanggaran lalu lintas yang tertangkap tangan pada kegiatan patroli dan dapat menimbulkan fatalitas kecelakaan," ujarnya.
Dalam kegiatan itu juga dilaksanakan berbagai kegiatan preventif seperti Binluh dan sosialisasi dengan slogan "Bersatu Keselamatan Nomor Satu".
Tujuannya, edukasi membangun kesadaran masyarakat untuk tertib berlalu lintas serta melakukan Turjawali Lantas pada lokasi rawan macet, pelanggaran dan Laka lantas.
Dikatakan, berdasarkan data dari Ditlantas Polda Jatim, angka kecelakaan lalu lintas pada periode Januari–Mei secara kuantitatif mengalami kenaikan yang cukup tinggi dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022, yaitu sebesar 11,88 persen.
Oleh karena itu Polda Jawa Timur beserta seluruh jajaran, dengan dibantu oleh para pemangku kepentingan terkait, akan melaksanakan operasi kepolisian kewilayahan dengan sandi Operasi Patuh Semeru 2023.
"Saya meminta agar dalam pelaksanaan operasi petugas mengikuti pedoman standar operasional prosedur (SOP) yang ada dengan mengutamakan faktor keamanan dan keselamatan serta menghindari tindakan kontraproduktif yang dapat menurunkan citra Polri," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Untuk mendukung operasi ini, Polres Trenggalek melibatkan sedikitnya 57 personel, terbagi dalam beberapa satuan tugas di antaranya satgas deteksi, 'preemtif', preventif, gakkum dan banops," kata Kapolres Trenggalek AKBP Alith Alarino di Trenggalek usai apel kesiapan Operasi Patuh Semeru 2023 di halaman Mapolres Trenggalek.
Di samping itu, lanjut dia, polsek juga melakukan operasi imbangan di wilayah masing-masing.
Dijelaskan, sasaran dari operasi itu adalah pelanggaran lalu-lintas yang berpotensi menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas dan berakibat fatalitas, di antaranya adalah pengendara motor yang tidak memakai helm dan pengemudi kendaraan bermotor yang melebihi batas kecepatan.
Selain itu, pengendara kendaraan bermotor yang masih di bawah umum, pengendara kendaraan bermotor roda empat yang tidak menggunakan sabuk pengaman, mengemudi di bawah pengaruh alkohol atau narkoba hingga menggunakan ponsel saat mengemudikan kendaraan.
"Kemudian mengemudikan kendaraan melawan arus dan boncengan lebih dari satu orang, ODOL serta ranmor (kendaraan bermotor) yang tidak sesuai spektek akan ditindak tegas," kata Alith.
Kendati begitu, ia memastikan penegakan hukum tetap diutamakan secara elektronik serta teguran subjektif dan humanis bagi pelanggar lalu lintas.
“Namun tetap humanis, simpatik, profesional dan selektif prioritas. Kalau pelanggaran lalu lintas yang tertangkap tangan pada kegiatan patroli dan dapat menimbulkan fatalitas kecelakaan," ujarnya.
Dalam kegiatan itu juga dilaksanakan berbagai kegiatan preventif seperti Binluh dan sosialisasi dengan slogan "Bersatu Keselamatan Nomor Satu".
Tujuannya, edukasi membangun kesadaran masyarakat untuk tertib berlalu lintas serta melakukan Turjawali Lantas pada lokasi rawan macet, pelanggaran dan Laka lantas.
Dikatakan, berdasarkan data dari Ditlantas Polda Jatim, angka kecelakaan lalu lintas pada periode Januari–Mei secara kuantitatif mengalami kenaikan yang cukup tinggi dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022, yaitu sebesar 11,88 persen.
Oleh karena itu Polda Jawa Timur beserta seluruh jajaran, dengan dibantu oleh para pemangku kepentingan terkait, akan melaksanakan operasi kepolisian kewilayahan dengan sandi Operasi Patuh Semeru 2023.
"Saya meminta agar dalam pelaksanaan operasi petugas mengikuti pedoman standar operasional prosedur (SOP) yang ada dengan mengutamakan faktor keamanan dan keselamatan serta menghindari tindakan kontraproduktif yang dapat menurunkan citra Polri," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023