Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya siap membenahi tata kelola tempat pembuangan sementara (TPS) di kawasan Makam Pahlawan (TMP) WR Supratman Jalan Kenjeran Rangkah, Kota Pahlawan, Jatim, sehingga mengurangi dampak buruknya, karena usulan pemindahan lokasi TPS bukan hal yang mudah.

Kepala DLH Surabaya Agus Hebi Djuniantoro dalam keterangannya di Surabaya, Rabu, mengatakan upaya memindahkan lokasi TPS juga tidak mudah karena perlu dilakukan sosialisasi, apalagi mencari lokasi baru juga tidak mudah. "Kalau mau dipindah, dipindah kemana?," ujar Agus.

Selama ini, TPS yang lokasinya tidak jauh dari TMP WR Supratman kerap mendapat sorotan dari masyarakat karena dianggap mengganggu pemandangan, karena memicu aroma yang tak sedap di area Makam komposer Lagu Kebangsaan Indonesia Raya tersebut. 

Menurut Hebi, hal penting yang harus dilakukan saat ini adalah bagaimana agar TPS di Rangkah itu tidak mengganggu sekitarnya. "Itu yang penting," katanya.

Baca juga: DLH Surabaya catat 1.600 ton sampah di TPA Benowo didominasi jenis organik

Oleh karena itu, DLH saat ini sedang melakukan tata kelola di TPS Rangkah, seperti jadwal pengangkutan sampah dari TPS ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Benowo harus tepat.

Selain itu, jadwal gerobak pengangkut sampah dari rumah tangga ke TPS harus diatur. "Jangan pagi semua, tapi bisa dijadwal per jam, sehingga tidak ada penumpukan sampah terlalu lama," ucapnya.

Menurut Hebi, kondisi TPS Rangkah sekarang sudah lumayan tertib dan bersih, sedangkan terhadap pemicu bau yang mengganggu peziarah bisa dilaporkan ke DLH Surabaya untuk diatasi sesuai tugas DLH.

"Untuk mencegah bau kami minimalkan baunya. Kalau bau silahkan lapor ke DLH nanti kami semprot anti bau. Sore itu kami lakukan penyemprotan," katanya.

Selain itu, DLH Surabaya juga menyiapkan petugas pemantau volume sampah dan gerobak di TPS sebagai upaya mencegah penumpukan volume sampah se-wilayah setempat. Hal ini diharapkan supaya petugas gerobak sampah tidak berbarengan datang ke TPS sehingga menimbulkan penumpukan.

Para petugas diterjunkan untuk menghitung berapa gerobak yang datang setiap hari hingga volume sampah di TPS.

"Nanti akan kami turunkan staf untuk mengecek gerobak-gerobak tersebut dari mana saja, lalu setiap hari volumenya berapa. Jadi nanti ada petugas di 190 TPS. Kemudian nanti akan dibagi jam gerobak untuk masuk ke TPS," ucapnya.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Taufik


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023