Trenggalek - Balai Pemeliharaan Jalan (BPJ) Jawa Timur wilayah Trenggalek-Tulungagung-Blitar, saat ini lebih memprioritaskan perbaikan jalur Trenggalek-Pacitan karena kerusakan jalannya dinilai paling parah. "Dibanding yang lain, kerusakan di jalur itu, mulai dari pertigaan Jarakan hingga Kecamatan Dongko di kilometer-39, memang paling parah dan membutuhkan penanganan segera agar tidak mengganggu aktivitas perekonomian maupun pembangunan di daerah," ujar Kaur TU Pelaksana Jalan Nasional BPJ Jatim wilayah Trenggalek, Lasmianto, Kamis. Ia mengungkapkan, pemerintah provinsi tahun ini telah mengalokasikan anggaran perbaikan sekaligus pemeliharaan jalan sepanjang 20-an kilometer tersebut sebesar Rp7 miliar. Namun secara keseluruhan anggaran proyek infrastruktur itu sampai saat ini belum terserap karena proses lelang masih memasuki tahap penawaran di kantor pusat BPJ Jatim di Surabaya. Pihaknya berharap, tahapan lelang bisa secepatnya tuntas sehingga pengerjaan perbaikan jalan menuju rusak yang menghubungkan dengan Kabupaten Pacitan tersebut bisa secepatnya dimulai. "Semoga akhir September ini, atau maksimal awal Oktober nanti bisa dimulai sehingga bisa tuntas sebelum memasuki tahun anggaran 2012," sambungnya berharap. Selama beberapa bulan terakhir, tidak kunjung diperbaikinya jalan rusak mulai dari Kecamatan Karangan, Suruh, hingga Dongko memang sempat memicu serangkaian protes dari masyarakat. Bahkan, memasuki awal hingga pertengahan puasa lalu, ratusan warga di Kecamatan Suruh sempat melakukan aksi pemblokiran jalan dengan cara menanami pohon pisang di median jalan nasional hingga sepanjang dua kilometer. Akibatnya, arus lalu-lintas dari arah Trenggalek menuju Kabupaten Pacitan maupun sebaliknya sempat tersendat. Mereka rupanya kesal karena hampir 75 persen jalan beraspal yang menjadi akses utama menuju Kota Trenggalek maupun arah Kecamatan Panggul dan Kabupaten Pacitan melalui jalur lintas selatan tersebut kondisinya rusak parah. Banyak bagian jalan yang berlubang cukup dalam sehingga kerap memicu kecelakaan. "Warga kesal karena masalah ini sebenarnya sudah berulang-kali kami laporkan ke pemerintah daerah, tetapi tidak kunjung ditanggapi," ujar Supriyono, salah seorang warga. Kenyataan itu juga diakui Kabag Humas Pemkab Trenggalek, Yoso Mihardi. Saat dikonfirmasi mengenai aksi pemblokiran jalan nasional tersebut, ia mengakui bahwa gejolak terjadi karena kerusakan jalan memang sangat parah. Selain kerap memicu kecelakaan lalu-lintas, banyak pemilik kendaraan, terutama angkutan umum, yang mengeluh karena mobil/motor mereka selama ini lebih cepat rusak sebagai akibat kondisi jalan yang buruk tersebut. "Kami sudah koordinasikan permasalahan itu dengan pihak BPJ Jatim dan jawabannya sama, mereka akan segera memperbaiki secepatnya," jawab Yoso. *

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011