Pemerintah Kabupaten Situbondo melakukan pemeriksaan kambing dan domba di sejumlah tempat peternak dan pedagang guna memastikan hewan kurban tidak terjangkit penyakit mulut dan kuku menjelang Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) pada Dinas Peternakan dan Perikanan Situbondo Sulistiyani mengatakan pemeriksaan kesehatan hewan kurban dilakukan secara bertahap di sejumlah tempat pedagang maupun peternak kambing dan domba.
"Kami melakukan pemeriksaan kambing dan domba untuk memastikan kesehatan hewan ternak yang akan dijadikan hewan kurban," katanya kepada wartawan di Situbondo, Kamis.
Menurut Sulistiyani, saat ini ada beberapa jenis penyakit berbahaya yang menjangkit hewan ternak yang perlu diwaspadai, yakni penyakit mulut dan kuku atau PMK.
Namun demikian, lanjut dia, selama ini saat petugas melakukan pemeriksaan kesehatan hewan ternak domba dan kambing menjelang Hari Raya Kurban, hasilnya tidak ditemukan jenis penyakit PMK.
"Sejauh ini, kami hanya menemukan penyakit mata merah atau pink eye pada kambing atau domba. Saat itu juga kami segera memberikan obat mata kepada peternak. Mungkin butuh waktu sekitar tiga hari untuk sembuh," ujar dia.
Sulistiyani menjelaskan bahwa penyakit mata merah pada kambing dan domba memang tidak berbahaya, namun bisa mengganggu pertumbuhan hewan ternak karena tidak nyaman. Rasa tidak nyaman itulah yang menghambat pertumbuhan hewan ternak.
"Penyakit pink eye ini menimbulkan rasa tidak nyaman pada hewan ternak, sehingga akan memperlambat pertumbuhan. Hewan ternak ini harus kami buat senyaman mungkin, sehingga bisa bertumbuh cepat," kata dia.
Sulistiyani menambahkan, petugas kesehatan hewan juga menyemprotkan cairan disinfektan untuk mencegah virus dan bakteri yang dapat menimbulkan berbagai penyakit pada hewan ternak.
"Kami juga menyemprotkan disinfektan untuk kebersihan kandang. Kalau kandangnya bersih, maka penyakit juga bisa ditekan," tutur dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) pada Dinas Peternakan dan Perikanan Situbondo Sulistiyani mengatakan pemeriksaan kesehatan hewan kurban dilakukan secara bertahap di sejumlah tempat pedagang maupun peternak kambing dan domba.
"Kami melakukan pemeriksaan kambing dan domba untuk memastikan kesehatan hewan ternak yang akan dijadikan hewan kurban," katanya kepada wartawan di Situbondo, Kamis.
Menurut Sulistiyani, saat ini ada beberapa jenis penyakit berbahaya yang menjangkit hewan ternak yang perlu diwaspadai, yakni penyakit mulut dan kuku atau PMK.
Namun demikian, lanjut dia, selama ini saat petugas melakukan pemeriksaan kesehatan hewan ternak domba dan kambing menjelang Hari Raya Kurban, hasilnya tidak ditemukan jenis penyakit PMK.
"Sejauh ini, kami hanya menemukan penyakit mata merah atau pink eye pada kambing atau domba. Saat itu juga kami segera memberikan obat mata kepada peternak. Mungkin butuh waktu sekitar tiga hari untuk sembuh," ujar dia.
Sulistiyani menjelaskan bahwa penyakit mata merah pada kambing dan domba memang tidak berbahaya, namun bisa mengganggu pertumbuhan hewan ternak karena tidak nyaman. Rasa tidak nyaman itulah yang menghambat pertumbuhan hewan ternak.
"Penyakit pink eye ini menimbulkan rasa tidak nyaman pada hewan ternak, sehingga akan memperlambat pertumbuhan. Hewan ternak ini harus kami buat senyaman mungkin, sehingga bisa bertumbuh cepat," kata dia.
Sulistiyani menambahkan, petugas kesehatan hewan juga menyemprotkan cairan disinfektan untuk mencegah virus dan bakteri yang dapat menimbulkan berbagai penyakit pada hewan ternak.
"Kami juga menyemprotkan disinfektan untuk kebersihan kandang. Kalau kandangnya bersih, maka penyakit juga bisa ditekan," tutur dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023