Komunitas Sepeda Onthel Indonesia (Kosti) Kota Malang terus berupaya menarik wisatawan domestik maupun mancanegara dengan berbagai cara, salah satunya melalui sepeda onthel yang dikemas dalam agenda Semarak Onthel Persaudaraan Nasional (SOWAN) 2023.
Ketua Kosti Kota Malang, Jawa Timur, Endri Mustofa mengatakan gelaran SOWAN pada bulan depan ini diawali dengan Kilas Tau Kayuhku, yakni tahapan sosialisasi terkait agenda nasional tersebut.
"Agenda SOWAN 2023 yang diperkirakan diikuti sekitar 3.000 onthelis di Indonesia dan akan unjuk keunikan sepeda onthel yang mereka miliki diharapkan mampu menarik wisatawan, baik lokal maupun asing," katanya di Malang, Kamis.
Lebih lanjut, Endri mengatakan bahwa Kilas Tau Kayuhku sebagai tahap awal SOWAN 2023 digelar pada Minggu (18/6) di area bebas kendaraan di kawasan Museum Brawijaya.
Pada Kilas Tau Kayuhku, kata Endri, pihaknya juga membuka posko informasi terkait sejarah sepeda tua dan perkembangan KOSTI Kota Malang.
Pada kesempatan itu, Kosti Kota Malang juga menyuarakan adanya kepedulian masyarakat terkait pelestarian moda transportasi tempo dulu, yakni sepeda onthel dengan mengadakan mini karnaval yang berkeliling di sepanjang Jalan Besar Ijen Kota Malang.
Koordinator pelaksana Kilas Tau Kayuhku, Chintya mengatakan mini karnaval sepeda tua ini menjadi renungan bagi masyarakat, khususnya generasi muda untuk lebih peduli terhadap warisan budaya Indonesia.
Pada pelaksanaan Kilas Tau Kayuhku yang juga memamerkan sederet sepeda onthel berbagai jenis tersebut, menarik perhatian masyarakat sekitar, apalagi dalam kegiatan itu juga diadakan fun game yang hanya ada pada komunitas sepeda tua, yakni sepeda lambat.
Fun game ini memiliki ketentuan siapa yang sampai pada garis finis paling akhir dan kaki tidak menyentuh tanah, dia pemenangnya.
Kilas Tau Kayuhku tidak hanya menarik perhatian masyarakat lokal, wisatawan asing pun tak mau ketinggalan untuk mencoba keunikan dari permainan ini. Dua orang wisatawan asing dari Jerman dan Irlandia tertarik untuk mengikuti permainan ini.
Meski sempat menemui kesulitan karena harus menyeimbangkan tubuhnya, kedua wisatawan asing itu tampak senang dan menikmati suguhan mengendarai sepeda tua ini. "Ini adalah pengalaman baru bagi saya dan saya sangat menikmati," ujar salah satu wisatawan asing asal Jerman itu.
Sementara itu, Billy, salah satu pengunjung Kilas Tau Kayuhku mengatakan sepeda onthel sudah langka. "Saya berharap ke depannya dikembangkan kembali. “Beberapa kali ke sini tidak ada, terus kesini lagi ada, jadinya seru,” ungkapnya.
Dalam gelaran SOWAN 2023, KOSTI Kota malang menggandeng Raftel Creative, mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Ketua Kosti Kota Malang, Jawa Timur, Endri Mustofa mengatakan gelaran SOWAN pada bulan depan ini diawali dengan Kilas Tau Kayuhku, yakni tahapan sosialisasi terkait agenda nasional tersebut.
"Agenda SOWAN 2023 yang diperkirakan diikuti sekitar 3.000 onthelis di Indonesia dan akan unjuk keunikan sepeda onthel yang mereka miliki diharapkan mampu menarik wisatawan, baik lokal maupun asing," katanya di Malang, Kamis.
Lebih lanjut, Endri mengatakan bahwa Kilas Tau Kayuhku sebagai tahap awal SOWAN 2023 digelar pada Minggu (18/6) di area bebas kendaraan di kawasan Museum Brawijaya.
Pada Kilas Tau Kayuhku, kata Endri, pihaknya juga membuka posko informasi terkait sejarah sepeda tua dan perkembangan KOSTI Kota Malang.
Pada kesempatan itu, Kosti Kota Malang juga menyuarakan adanya kepedulian masyarakat terkait pelestarian moda transportasi tempo dulu, yakni sepeda onthel dengan mengadakan mini karnaval yang berkeliling di sepanjang Jalan Besar Ijen Kota Malang.
Koordinator pelaksana Kilas Tau Kayuhku, Chintya mengatakan mini karnaval sepeda tua ini menjadi renungan bagi masyarakat, khususnya generasi muda untuk lebih peduli terhadap warisan budaya Indonesia.
Pada pelaksanaan Kilas Tau Kayuhku yang juga memamerkan sederet sepeda onthel berbagai jenis tersebut, menarik perhatian masyarakat sekitar, apalagi dalam kegiatan itu juga diadakan fun game yang hanya ada pada komunitas sepeda tua, yakni sepeda lambat.
Fun game ini memiliki ketentuan siapa yang sampai pada garis finis paling akhir dan kaki tidak menyentuh tanah, dia pemenangnya.
Kilas Tau Kayuhku tidak hanya menarik perhatian masyarakat lokal, wisatawan asing pun tak mau ketinggalan untuk mencoba keunikan dari permainan ini. Dua orang wisatawan asing dari Jerman dan Irlandia tertarik untuk mengikuti permainan ini.
Meski sempat menemui kesulitan karena harus menyeimbangkan tubuhnya, kedua wisatawan asing itu tampak senang dan menikmati suguhan mengendarai sepeda tua ini. "Ini adalah pengalaman baru bagi saya dan saya sangat menikmati," ujar salah satu wisatawan asing asal Jerman itu.
Sementara itu, Billy, salah satu pengunjung Kilas Tau Kayuhku mengatakan sepeda onthel sudah langka. "Saya berharap ke depannya dikembangkan kembali. “Beberapa kali ke sini tidak ada, terus kesini lagi ada, jadinya seru,” ungkapnya.
Dalam gelaran SOWAN 2023, KOSTI Kota malang menggandeng Raftel Creative, mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023