Pemerintah Kabupaten Trenggalek mengevaluasi total standar keselamatan pengunjung di Kolam Renang Tirta Jwalita, salah satu unit usaha milik badan usaha pemerintah daerah setempat, setelah terjadinya insiden tiga bocah tewas tenggelam di kolam tersebut pada Minggu (4/6).

"Saya minta (Kolam Renang) Jwalita ditutup sampai ada perbaikan aset dan manajemen," kata Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin dikonfirmasi usai menyambangi rumah duka keluarga korban tenggelam di Trenggalek, Kamis.

Secara khusus, bupati muda yang akrab disapa Mas Ipin ini menyesalkan kejadian tersebut.

Menurutnya, insiden yang berakibat kefatalan itu bisa dihindari apabila pengelola Kolam Renang Tirta Jwalita menerapkan standar operasional prosedur (SOP) keselamatan yang baik.

"Secara SOP kita mengutamakan keselamatan di semua tempat pariwisata. Buktinya dari setiap tiket kita sudah sediakan asuransi, meskipun tidak ada yang berharap satu pun musibah," katanya.

Mewakili pemerintah maupun secara pribadi, Mas Ipin meminta maaf kepada pihak keluarga korban karena insiden itu terjadi di aset milik pemerintah daerah.

Dia menyerahkan kepada aparat hukum untuk menyelidiki kasus itu meskipun pihak keluarga tidak menuntut. Bupati juga memastikan keluarga korban mendapatkan hak-haknya.

"Kami kerja sama dengan Jasa Raharja untuk asuransi sedang dalam kepengurusan. Mewakili pemerintah maupun pribadi, saya mengucapkan rasa belasungkawa kepada keluarga korban,” ucapnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Trenggalek Sunyoto mengatakan selain di Tirta Jwalita, peningkatan standar keamanan juga dilakukan pada destinasi wisata lainnya.

"Fokusnya di Tirta Jwalita, namun tidak menutup kemungkinan pada destinasi wisata lainnya karena kalau berbicara destinasi itu menyeluruh," tuturnya.

Sunyoto mengakui standar keselamatan pengunjung di kolam renang itu perlu ditingkatkan. Misalnya, soal fasilitas untuk pertolongan pertama jika terjadi insiden.

Untuk itu, hasil evaluasi dari manajemen, sarana, sumber daya manusia hingga sarpras penunjangnya bakal dijadikan rujukan untuk perbaikan.

"Kami lakukan perbaikan dan tidak akan membukanya sebelum ada perbaikan ke arah yang lebih baik," ujar dia.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023