Sejumlah santri Tahfidzul Quran Al-Hadi yang berlokasi di Desa Imaan, Kabupaten Gresik mendapat ilmu jurnalistik sebagai bekal keterampilan menulis, baik di media massa maupun media sosial.
"Kami memberi pelatihan agar mengerti bagaimana menulis, terutama di media. Ini juga agar mampu berdaya saing di dunia digitalisasi," ujar Koordinator Wilayah Gus-Gus Nusantara (GGN) Jawa Timur Nadhruna’im Abdilah selaku penyelenggara dalam siaran pers diterima di Surabaya, Kamis.
Ia menyebut antusias santri dalam mengikuti kegiatan pelatihan sangat tinggi. Ini terlihat dari aktifnya peserta kepada pemateri.
“Alhamdulillah antusias tinggi, peserta juga atraktif. Mereka yang hadir di sini merupakan santri aliyah atau setara SMK. Insya Allah akan berguna, terutama untuk bekal menulis sehari-hari," ucap dia.
Sementara itu, salah seorang peserta yang merupakan santri Atfanil Salaathin Islamiyah mengaku menikmati pelatihan karena berguna untuk dunia pekerjaan ke depan.
"Pelatihan kali ini juga dapat memberikan pencerahan kepada santri untuk memahami berita yang benar dan hoaks," katanya.
"Apalagi di era globalisasi ini kita hanya sebagai penikmat berita. Dengan adanya pelatihan ini, kami juga bisa memilah antara informasi benar dan bohong," tutur dia menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Kami memberi pelatihan agar mengerti bagaimana menulis, terutama di media. Ini juga agar mampu berdaya saing di dunia digitalisasi," ujar Koordinator Wilayah Gus-Gus Nusantara (GGN) Jawa Timur Nadhruna’im Abdilah selaku penyelenggara dalam siaran pers diterima di Surabaya, Kamis.
Ia menyebut antusias santri dalam mengikuti kegiatan pelatihan sangat tinggi. Ini terlihat dari aktifnya peserta kepada pemateri.
“Alhamdulillah antusias tinggi, peserta juga atraktif. Mereka yang hadir di sini merupakan santri aliyah atau setara SMK. Insya Allah akan berguna, terutama untuk bekal menulis sehari-hari," ucap dia.
Sementara itu, salah seorang peserta yang merupakan santri Atfanil Salaathin Islamiyah mengaku menikmati pelatihan karena berguna untuk dunia pekerjaan ke depan.
"Pelatihan kali ini juga dapat memberikan pencerahan kepada santri untuk memahami berita yang benar dan hoaks," katanya.
"Apalagi di era globalisasi ini kita hanya sebagai penikmat berita. Dengan adanya pelatihan ini, kami juga bisa memilah antara informasi benar dan bohong," tutur dia menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023