Wali Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, Fairid Naparin merancang program peningkatan kualitas sumber daya manusia setempat, dengan menjadikan seluruh warga kota yang telah menempuh pendidikan tingkat lanjutan dan menengah atas menjadi sarjana.

“Target saya, mulai 2023 setidaknya setiap rumah warga penduduk Kota Palangka Raya ada yang sudah menjalani proses pendidikan tinggi hingga menjadi sarjana. Target besarnya seluruh warga menjadi sarjana," katanya saat menerima audiensi Rektor Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR) melalui pernyataan yang diterima di Palangka Raya, Jumat.

Wali Kota Palangka Raya, didampingi Kadis Pendidikan Jayani dan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) menerima kedatangan Rektor UMPR Dr Muhammad Yusuf yang didampingi empat Wakil Rektor dan enam Dekan.

Fairid menyampaikan sejumlah rencana program dalam upaya meningkatkan kemajuan daerah secara bersamaan meningkatnya kesejahteraan dan kualitas hidup warga kota melalui pendidikan dan kesempatan menangkap peluang berusaha serta meningkatkan pendapatan.

Wali kota juga mengajak kalangan perguruan tinggi untuk bisa bersinergi dalam implementasi program peningkatan kualitas hidup warga terutama untuk jalur pendidikan tinggi, di mana tingkat partisipasi pendidikan dasar hingga menengah di Palangka Raya sudah baik dan terus dipertahankan terkait tren semakin tinggi minat warga Indonesia untuk tinggal dan ikut berusaha di Ibu Kota Provinsi Kalteng.

Secara khusus Fairid minta kalangan kampus untuk melakukan kajian terkait berbagai kebutuhan masyarakat yang masih perlu dimaksimalkan penanganan oleh Pemerintah.

Rektor UMPR Muhammad Yusuf menyatakan kesediaannya untuk berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Palangka Raya dalam mewujudkan program strategis peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui penyelenggaraan pendidikan tinggi.

“UMPR siap mewujudkan cita-cita besar pak wali menjadikan semua warga kota menjadi sarjana. Sebuah gagasan strategis dan mulia dari seorang pemimpin muda usia, namun punya pemikiran besar dan jauh ke depan,” katanya.

Ia menyatakan, sebagai implementasi kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, maka UMPR merancang model perkuliahan bagi warga kota.

“Kami juga menyiapkan 600 kuota mahasiswa baru untuk Program Semua Warga Kota Palangka Raya Sarjana pada penerimaan mahasiswa UMPR yang masih berlangsung hingga Agustus 2023,” kata Yusuf yang juga Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah D Kalimantan dengan anggota 26 PTS di Kalteng.

Sementara itu, total kuota mahasiswa baru UMPR pada 2023 ini ada 6.000 mahasiswa yang akan tersebar di 21 Program Studi (Prodi) pada enam fakultas yang ada.

Ketua DPRD Kota Palangka Raya, Sigit Karyawan Yunianto dalam kesempatan terpisah menyatakan sepakat dengan program Wali kota dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan tinggi.

“Program strategis itu. Kami pasti dukung setiap rencana program yang berorientasi membuka kesempatan mengenyam pendidikan untuk semua tingkatan bagi warga di seluruh Provinsi Kalimantan Tengah,” katanya.

Secara khusus ia mengapresiasi kiprah UMPR yang telah membuka akses bagi masyarakat agar dapat mengenyam pendidikan tinggi dengan biaya relatif terjangkau dan juga memfasilitasi warga yang tidak memiliki kemampuan biaya dengan penyediaan beasiswa atau kuliah gratis.
 
Baca juga: Masyarakat Jatim di Palangka Raya ingin penerbangan dari Malang dibuka
Baca juga: Wagub Kalteng: Manfaatkan keberadaan IKN tingkatkan ekonomi daerah
 

Pewarta: Rendhik Andika

Editor : Rachmat Hidayat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023