Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, membuka sekolah unggulan yang diperuntukkan bagi siswa yang berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi kurang mampu.

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, Ahad, di Kediri mengemukakan pemerintah kabupaten sangat memperhatikan pendidikan, sehingga ingin semua anak-anak usia sekolah tetap bersekolah.

"Karena banyak yang masih tidak punya mimpi untuk sekolah. Bagi calon siswa, mereka jadi punya harapan untuk bertumbuh, naik kelas," katanya.

Mas Dhito, sapaan akrabnya, mengatakan dalam sistem sekolah unggulan ini, selain melalui penerimaan pendaftaran langsung, pihaknya juga menginstruksikan kepada camat untuk mengusulkan warganya yang masuk dalam kategori miskin dan miskin ekstrem untuk bisa mengikuti sekolah tersebut.

"Camat saya minta untuk mengusulkan kelompok masyarakat miskin yang tidak punya mimpi untuk bersekolah," ujar dia.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri Mokhamat Muhsin menambahkan saat ini untuk proses pendaftaran sekolah unggulan sudah mulai dibuka. Motivasi anak dan wali murid menjadi faktor penentu penerimaan siswa didik baru di sekolah itu.

"Motivasi untuk berubah, maju, dan keluar dari zona kemiskinan sehingga mereka punya semangat belajar yang tinggi," kata Muhsin.

Pihaknya menegaskan sekolah yang berlokasi di Kecamatan Pare tersebut diperuntukkan bagi calon siswa yang memang berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi kurang mampu.

Hal tersebut, kata dia, juga sesuai instruksi Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana yang menginginkan anak-anak putus sekolah karena keterbatasan ekonomi bisa kembali melanjutkan pendidikannya.

Menurutnya alasan calon siswa dan orang tuanya untuk mengikuti sekolah berasrama itu akan menjadi nilai tambah agar bisa diterima di sekolah tersebut.

Sesuai dengan instruksi Bupati, nantinya camat akan mengirimkan usulan calon siswa. Dari usulan tersebut, setiap kecamatan akan mengirimkan sekitar 10 nama calon siswa yang salah satu syaratnya adalah masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Setelah nama-nama tersebut diusulkan beserta pendaftar lain, keseluruhan calon siswa itu diwajibkan mengumpulkan dokumen persyaratan maksimal 31 Mei 2023.

Kemudian, lanjut dia, akan dilakukan seleksi tahap pertama atau seleksi dokumen akan diselenggarakan pada 5 Juni hingga 9 Juni 2023.

Tahapan selanjutnya, tim penyeleksi akan meninjau langsung rumah calon siswa. Jika lolos dalam tahapan visitasi tersebut, siswa akan diuji coba melalui tahapan bootcamp untuk melihat ketahanan siswa dalam tinggal di asrama.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023