Pemerintah Kabupaten Tulungagung menyambut baik rencana pemerintah pusat, melalui Badan Kebijakan Transportasi untuk mengembangkan konektivitas transportasi setempat karena bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah.
"Dengan pengembangan konektivitas transportasi wilayah Tulungagung dan sekitarnya tentunya diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas bagi penduduk lokal, memudahkan perjalanan antarlokasi, serta menghubungkan wilayah dengan pusat-pusat ekonomi, pendidikan, dan pariwisata," kata Bupati Tulungagung Maryoto Birowo di Tulungagung, Senin.
Ia menyebut bahwa Tulungagung yang terletak di sisi selatan wilayah Jawa Timur memiliki posisi yang menguntungkan.
"Seiring dengan terbukanya akses kawasan selatan saat ini di wilayah Tulungagung mulai berkembang kawasan wisata pantai namun terdapat beberapa lokasi pantai yang masih terkendala dengan aksesibilitas yang belum optimal," ujarnya.
Ia berharap dengan dukungan konektivitas transportasi diharapkan akan mampu meningkatkan perekonomian wilayah Kabupaten Tulungagung dan sekitarnya.
Senada, Wakil Bupati Tulungagung Gatut Sunu Wibowo menyampaikan beberapa program kebijakan untuk menciptakan konektivitas transportasi dalam mendukung pengembangan ekonomi.
Sesuai dengan rencana program pengembangan yang tercantum dalam Perpres 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan, Kawasan Bromo-Tengger-Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.
"Di Tulungagung terdapat beberapa rencana program antara lain pembangunan jalan lintas selatan/Pansela (JLS) sepanjang 50,97 kilometer, pembangunan jalan tol Kertosono-Kediri-Tulungagung, pembangunan trase selingkar wilis serta pembangunan double track Rail Kertosono-Tulungagung-Malang," katanya.
Gatut menambahkan bahwa pembangunan jalan tol Kediri-Tulungagung termasuk dalam program percepatan pembangunan ekonomi Provinsi Jawa Timur serta mendukung Proyek Strategis Nasional, Bandar Udara Doho Kediri.
Perencanaan Ruas Jalan Tol Kediri - Tulungagung, Jawa Timur, telah dimulai sejak 2020 dan pada Desember 2022 telah ditetapkan lokasi pembangunannya oleh Gubernur Jawa Timur.
Rencana Jalan Tol Kediri-Tulungagung diharapkan dapat menunjang aksesibilitas yang dibutuhkan dari jaringan jalan lintas Pantai Selatan sehingga kebutuhan perjalanan dari wilayah selatan Provinsi Jawa Timur dapat terlayani
"Sementara itu untuk pembangunan Trase Selingkar Wilis terdapat 17 kilometer jalan yang belum terbangun di Kabupaten Tulungagung. Pengembangan Kawasan Selingkar Wilis membutuhkan campur tangan Pemerintah Pusat dan Provinsi Jawa Timur dikarenakan pengembangan bersifat regional. Dibutuhkan grand desain pengembangan kawasan selingkar wilis sebagai dasar dalam proses pengembangan kawasan," katanya.
Proses konektivitas transportasi ini tentunya bukanlah proses yang instan dalam tahap awal dapat mengalami berbagai macam tantangan namun dengan eksistensi dan komitmen terhadap transportasi yang berkelanjutan dan kolaborasi pemerintah daerah serta pengawasan dari legislatif pada akhirnya akan menciptakan 'multiplier effect' bagi kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kepala Pusat Prasarana Transportasi dan Integrasi Moda, Novyanto Widadi menyebutkan bahwa Kabupaten Tulungagung merupakan kota dengan posisi yang strategis.
Lokasi daerah ini yang berada pada jalur transportasi Blitar-Tulungagung-Trenggalek serta Tulungagung-Kediri berpotensi meningkatkan perekonomian dengan memanfaatkan transportasi yang efektif dan efisien.
"Dengan Pengembangan Konektivitas Transportasi Wilayah Tulungagung dan sekitarnya tentunya diharapkan dapat dapat meningkatkan aksesibilitas bagi penduduk lokal, memudahkan perjalanan antarlokasi, serta menghubungkan wilayah dengan pusat-pusat ekonomi, pendidikan, dan pariwisata," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Dengan pengembangan konektivitas transportasi wilayah Tulungagung dan sekitarnya tentunya diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas bagi penduduk lokal, memudahkan perjalanan antarlokasi, serta menghubungkan wilayah dengan pusat-pusat ekonomi, pendidikan, dan pariwisata," kata Bupati Tulungagung Maryoto Birowo di Tulungagung, Senin.
Ia menyebut bahwa Tulungagung yang terletak di sisi selatan wilayah Jawa Timur memiliki posisi yang menguntungkan.
"Seiring dengan terbukanya akses kawasan selatan saat ini di wilayah Tulungagung mulai berkembang kawasan wisata pantai namun terdapat beberapa lokasi pantai yang masih terkendala dengan aksesibilitas yang belum optimal," ujarnya.
Ia berharap dengan dukungan konektivitas transportasi diharapkan akan mampu meningkatkan perekonomian wilayah Kabupaten Tulungagung dan sekitarnya.
Senada, Wakil Bupati Tulungagung Gatut Sunu Wibowo menyampaikan beberapa program kebijakan untuk menciptakan konektivitas transportasi dalam mendukung pengembangan ekonomi.
Sesuai dengan rencana program pengembangan yang tercantum dalam Perpres 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan, Kawasan Bromo-Tengger-Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.
"Di Tulungagung terdapat beberapa rencana program antara lain pembangunan jalan lintas selatan/Pansela (JLS) sepanjang 50,97 kilometer, pembangunan jalan tol Kertosono-Kediri-Tulungagung, pembangunan trase selingkar wilis serta pembangunan double track Rail Kertosono-Tulungagung-Malang," katanya.
Gatut menambahkan bahwa pembangunan jalan tol Kediri-Tulungagung termasuk dalam program percepatan pembangunan ekonomi Provinsi Jawa Timur serta mendukung Proyek Strategis Nasional, Bandar Udara Doho Kediri.
Perencanaan Ruas Jalan Tol Kediri - Tulungagung, Jawa Timur, telah dimulai sejak 2020 dan pada Desember 2022 telah ditetapkan lokasi pembangunannya oleh Gubernur Jawa Timur.
Rencana Jalan Tol Kediri-Tulungagung diharapkan dapat menunjang aksesibilitas yang dibutuhkan dari jaringan jalan lintas Pantai Selatan sehingga kebutuhan perjalanan dari wilayah selatan Provinsi Jawa Timur dapat terlayani
"Sementara itu untuk pembangunan Trase Selingkar Wilis terdapat 17 kilometer jalan yang belum terbangun di Kabupaten Tulungagung. Pengembangan Kawasan Selingkar Wilis membutuhkan campur tangan Pemerintah Pusat dan Provinsi Jawa Timur dikarenakan pengembangan bersifat regional. Dibutuhkan grand desain pengembangan kawasan selingkar wilis sebagai dasar dalam proses pengembangan kawasan," katanya.
Proses konektivitas transportasi ini tentunya bukanlah proses yang instan dalam tahap awal dapat mengalami berbagai macam tantangan namun dengan eksistensi dan komitmen terhadap transportasi yang berkelanjutan dan kolaborasi pemerintah daerah serta pengawasan dari legislatif pada akhirnya akan menciptakan 'multiplier effect' bagi kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kepala Pusat Prasarana Transportasi dan Integrasi Moda, Novyanto Widadi menyebutkan bahwa Kabupaten Tulungagung merupakan kota dengan posisi yang strategis.
Lokasi daerah ini yang berada pada jalur transportasi Blitar-Tulungagung-Trenggalek serta Tulungagung-Kediri berpotensi meningkatkan perekonomian dengan memanfaatkan transportasi yang efektif dan efisien.
"Dengan Pengembangan Konektivitas Transportasi Wilayah Tulungagung dan sekitarnya tentunya diharapkan dapat dapat meningkatkan aksesibilitas bagi penduduk lokal, memudahkan perjalanan antarlokasi, serta menghubungkan wilayah dengan pusat-pusat ekonomi, pendidikan, dan pariwisata," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023