Petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Madiun memantau dan memeriksa kesehatan hewan ternak guna mencegah penularan penyakit mulut dan kuku (PMK), "Lumpy Skin Desease" (LSD) dan lainnya.

"Pemeriksaan kesehatan ternak rutin dilakukan, utamanya menjelang Hari Raya Kurban atau Idul Adha yang segera tiba," ujar Kepala Bidang Peternakan DKPP Kabupaten Madiun drh Bagus Sri Yulianta di Madiun, Jumat.

Menurut dia, pemeriksaan dilakukan dengan melihat kondisi fisik ternak, utamanya sapi dan kambing. Selain itu juga vaksinasi booster mencegah PMK.

"Untuk vaksinasi booster PMK dilakukan setiap tiga bulan sekali pada sapi dan kambing milik peternak secara langsung door to door guna mencegah PMK dan LSD," kata dia.

Dari pantauan, sejauh ini tidak ditemukan gejala penyakit PMK atau sisa-sisa gejala PMK pada ternak sapi dan kambing.

Terkait persiapan Idul Adha, pihaknya memberikan imbauan kepada para penjual hewan kurban untuk tidak menjual hewan yang sakit dan memiliki gejala PMK ataupun LSD.

Ia juga meminta agar hewan kurban yang dijual harus menerapkan sistem "ASUH", yakni Aman, Sehat, Utuh dan Halal.

Ia menambahkan bagi penjual hewan kurban dari luar kota yang akan menjual ke Kabupaten Madiun harus memiliki hasil laboratprium PCR (Polimerase Chain Reaction) PMK dan LSD.

Selain itu, Pemkab Madiun menyarankan para penjual ternak untuk tidak menjual hewan kurban di pinggir jalan karena PMK rawan menyebar.

Pada H-10 Lebaran Idul Adha nanti,  dilakukan lagi pemantauan pada pasar hewan dan tempat-tempat penjual sapi dan kambing.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023