Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan semakin tinggi minat baca masyarakat tidak akan mudah terkena hoaks dan disrupsi informasi, terlebih jelang tahun politik.

"Masyarakat  yang gemar membaca akan mencari tahu terlebih dahulu validitas informasi yang diterima," katanya di Surabaya, dalam rangka peringatan Hari Buku Nasional yang jatuh hari ini, Rabu.

Khofifah mengingatkan sudah banyak terjadi disrupsi informasi dan berita hoaks yang menyebabkan kesalahpahaman hingga berujung pada konflik sosial, yang rentan terjadi menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. 

"Namun saya yakin dan optimistis, warga Jatim tidak menelan mentah-mentah informasi singkat yang diterima. Saya yakin warga Jatim memiliki kearifan dalam menyaring berita dan informasi," ujarnya.

Pemprov Jatim, lanjut Khofifah, juga gencar meningkatkan kompetensi para pustakawan di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. 

"Transformasi digital menjadi salah satu kompetensi yang wajib dimiliki para pustakawan untuk meningkatkan literasi dan minat baca masyarakat," tuturnya. 

Khofifah mengingatkan kepada para pustakawan terkait percepatan perubahan ekosistem digital. Di dalamnya meliputi proses literasi ekonomi dan finansial yang terus berkembang dan menjadi perhatian serius. 

Di sisi lain, Gubernur Khofifah juga menegaskan bahwa perkembangan teknologi menyebabkan pergeseran kultur dan perilaku masyarakat. 

Untuk itu, menurutnya perpustakaan wajib menyesuaikan diri agar tidak ditinggalkan oleh masyarakat. Sekaligus sebagai upaya nyata untuk meningkatkan minat baca masyarakat. 

"Ini menjadi salah satu upaya untuk mendekatkan perpustakaan dengan masyarakat melalui penyesuaian dengan perilaku masyarakat di masa sekarang," ucapnya.

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023