Sumenep - Jumlah penumpang kapal cepat milik perusahaan pelayaran PT Sakti Inti Makmur yang berangkat dari Pelabuhan Kalianget ke Batu Guluk, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, Sumenep, Madura, Jawa Timur, Kamis, membeludak. Kapal Express Bahari 3C itu mengangkut penumpang dalam jumlah maksimal, yakni 313 orang. "Jumlah penumpang kapal kami meningkat 100 persen lebih. Pada Kamis ini, kapal kami berangkat ke Kangean dengan mengangkut 313 penumpang," kata Kepala PT Sakti Inti Makmur (SIM) Cabang Kalianget, Wijiyanto di Sumenep. Ia menjelaskan, pihaknya memanfaatkan kebijakan toleransi 30 persen dari kapasitas angkut penumpang pada pemberangkatan kapalnya pada Kamis ini. "Daya angkut penumpang pada kapal kami sebanyak 241 penumpang, sesuai dengan jumlah kursi yang tersedia. Namun, selama masa angkutan Lebaran diberlakukan toleransi 30 persen dari kapasitas angkut. Sehingga, kami menambah 72 penumpang lagi, karena memang diperkenankan," ujarnya. Kondisi di lapangan sebelum pemberangkatan kapalnya, kata dia, membuatnya mengambil kebijakan untuk menerapkan toleransi kapasitas angkut. "Situasinya ramai. Calon penumpang kapal kami pada Kamis ini membeludak. Oleh karena itu, kami memanfaatkan toleransi kapasitas angkut," ucapnya. Wijiyanto juga mengemukakan, pihaknya terpaksa menolak puluhan calon penumpang lainnya untuk naik kapalnya. "Kami tidak mungkin menaikkan penumpang lagi, karena kondisinya sudah penuh. Kami menyarankan mereka untuk menunggu jadwal pemberangkatan kapal kami pada Sabtu (27/8) atau ikut kapal milik operator lain pada Jumat (26/8) malam," paparnya. PT SIM melayani lintasan Kalianget-Kangean sebanyak tiga kali dalam sepekan, yakni Senin, Kamis, dan Sabtu, dengan lokasi pemberangkatan awal kapal di Pelabuhan Kalianget pada pukul 09.00 WIB. Selain PT SIM, PT Sumekar juga melayani lintasan Kalianget-Kangean sebanyak tiga kali dalam sepekan, yakni Selasa, Jumat, dan Minggu, dengan lokasi pemberangkatan awal kapal di Kalianget pada pukul 19.00 WIB.

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011