Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur mengapresiasi kegiatan umat Konghucu, termasuk kirab ritual keliling kota memperingati HUT Ke-1063 Y.M. Mazu Thian Shang Sheng Mu.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di Kediri, Minggu, mengemukakan ritual ini tentunya bagian dari kebudayaan.
Pemerintah Kota Kediri tetap mendukung sebagai bentuk penghargaan terhadap keragaman dan toleransi beragama di daerah tersebut.
"Senang sekali acara keren seperti ini dapat digelar kembali. Saya mengapresiasi Yayasan Tri Dharma Tjoe Hwie Kiong telah menggelar acara ini. Sukses selalu untuk kita semua," katanya.
Ia berharap, kegiatan seperti ini tetap digelar. Acara ini juga dapat menjadi ajang khas di Kota Kediri sekaligus daya tarik wisata budaya dan keagamaan.
"Acara ini sangat menarik. Bisa dijadikan daya tarik wisata bagi orang yang datang ke Kota Kediri," kata dia.
Ia juga berterima kasih karena selama ini pengurus Yayasan Tri Dharma Tjoe Hwie Kiong dan umat Konghucu di Kediri bersinergi dengan pemerintah kota, dengan turut menjaga kerukunan dan keberagaman sehingga daerah itu bisa menjadi peringkat lima kota paling toleran di Indonesia.
"Terima kasih selama ini telah memberikan banyak sumbangsih. Mari kita jaga kerukunan yang ada ini bersama-sama," kata dia.
Acara HUT Y.M. Mazu Thian Shang Sheng Mu memiliki rangkaian cukup panjang, sedangkan kirab ritual melewati rute Jalan Yos Sudarso-Jalan Mayjend Sungkono-Jalan Diponegoro-Jalan Hasanudin-Jalan Pemuda-Jalan Hayam Wuruk-Jalan Dhoho-Jalan Yos Sudarso Kota Kediri.
Acara dimulai dengan doa bersama dilanjutkan kirab. Beberapa yang ikut kirab, di antaranya barongsai, ada juga dari tim pembawa bendera Merah Putih dan rombongan lainnya.
Ia memberangkatkan secara langsung peserta kirab tersebut. Rombongan berangkat dari Kelenteng Tjoe Hwie Kiong Kediri dengan rute yang telah ditetapkan tersebut. Barongsai juga melakukan atraksi sepanjang konvoi.
Masyarakat antusias menyaksikan konvoi itu. Mereka merasa terhibur sekaligus menjadi tahu budaya dari umat Konghucu.
"Tentunya senang sekali bisa melihat secara langsung kegiatan ini. Saya jadi tahu ada peringatan acara ini," kata Ana, salah seorang warga.
Turut hadir dalam acara itu, perwakilan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Kediri, Ketua Yayasan Tri Dharma Tjoe Hwie Kiong Prayitno, dan tamu undangan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di Kediri, Minggu, mengemukakan ritual ini tentunya bagian dari kebudayaan.
Pemerintah Kota Kediri tetap mendukung sebagai bentuk penghargaan terhadap keragaman dan toleransi beragama di daerah tersebut.
"Senang sekali acara keren seperti ini dapat digelar kembali. Saya mengapresiasi Yayasan Tri Dharma Tjoe Hwie Kiong telah menggelar acara ini. Sukses selalu untuk kita semua," katanya.
Ia berharap, kegiatan seperti ini tetap digelar. Acara ini juga dapat menjadi ajang khas di Kota Kediri sekaligus daya tarik wisata budaya dan keagamaan.
"Acara ini sangat menarik. Bisa dijadikan daya tarik wisata bagi orang yang datang ke Kota Kediri," kata dia.
Ia juga berterima kasih karena selama ini pengurus Yayasan Tri Dharma Tjoe Hwie Kiong dan umat Konghucu di Kediri bersinergi dengan pemerintah kota, dengan turut menjaga kerukunan dan keberagaman sehingga daerah itu bisa menjadi peringkat lima kota paling toleran di Indonesia.
"Terima kasih selama ini telah memberikan banyak sumbangsih. Mari kita jaga kerukunan yang ada ini bersama-sama," kata dia.
Acara HUT Y.M. Mazu Thian Shang Sheng Mu memiliki rangkaian cukup panjang, sedangkan kirab ritual melewati rute Jalan Yos Sudarso-Jalan Mayjend Sungkono-Jalan Diponegoro-Jalan Hasanudin-Jalan Pemuda-Jalan Hayam Wuruk-Jalan Dhoho-Jalan Yos Sudarso Kota Kediri.
Acara dimulai dengan doa bersama dilanjutkan kirab. Beberapa yang ikut kirab, di antaranya barongsai, ada juga dari tim pembawa bendera Merah Putih dan rombongan lainnya.
Ia memberangkatkan secara langsung peserta kirab tersebut. Rombongan berangkat dari Kelenteng Tjoe Hwie Kiong Kediri dengan rute yang telah ditetapkan tersebut. Barongsai juga melakukan atraksi sepanjang konvoi.
Masyarakat antusias menyaksikan konvoi itu. Mereka merasa terhibur sekaligus menjadi tahu budaya dari umat Konghucu.
"Tentunya senang sekali bisa melihat secara langsung kegiatan ini. Saya jadi tahu ada peringatan acara ini," kata Ana, salah seorang warga.
Turut hadir dalam acara itu, perwakilan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Kediri, Ketua Yayasan Tri Dharma Tjoe Hwie Kiong Prayitno, dan tamu undangan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023