Pemerintah Kota Batu di Provinsi Jawa Timur menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Mitigasi Inflasi tahap dua kepada keluarga prasejahtera.

Penjabat Wali Kota Batu Aries Agung Paewai mengatakan bahwa bantuan tersebut menyasar keluarga prasejahtera yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

"Bantuan ini menyasar keluarga prasejahtera yang terdaftar pada DTKS," kata Aries di Kota Batu, Senin.

Kepala Dinas Sosial Kota Batu Ririk Mashuri mengatakan bahwa BLT Mitigasi Inflasi senilai Rp600 ribu per keluarga penerima manfaat disalurkan dalam dua tahap, tahap pertama Rp400 ribu dan tahap kedua Rp200 ribu.

Menurut dia, penerima BLT Mitigasi Inflasi merupakan warga Kota Batu yang telah masuk dalam DTKS.

Ririk menjelaskan bahwa semula ada 4.174 keluarga yang masuk dalam DTKS dan setelah diverifikasi keluarga yang layak menerima bantuan sebanyak 3.239.

"KPM DTKS ini tidak menerima bantuan lainnya dan sudah kami seleksi ketat bahwa penerima belum menerima bansos lainnya," katanya.

"Awalnya kami mencatat 4.174 KPM penerima BLT inflasi. Setelah verifikasi lapangan, dilakukan pencoretan, jadi 3.239 KPM," ia menambahkan.

Ia mengatakan bahwa pencoretan data warga dalam daftar penerima bantuan dilakukan karena yang bersangkutan meninggal, sudah mandiri secara ekonomi, atau pindah ke daerah lain.

Selain menyalurkan BLT Mitigasi Inflasi, Pemerintah Kota Batu memberikan bantuan senilai masing-masing Rp500 ribu per bulan bagi warga lanjut usia dan penyandang disabilitas.

"Saat ini diserahkan insentif lansia dan disabilitas selama tiga bulan. Jadi, setiap KPM menerima 1,5 juta," kata Ririk.

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Abdul Hakim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023