Dua siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Ponorogo mengukir prestasi bidang akademik dengan diterima di delapan kampus atau Perguruan Tinggi Luar Negeri (PTLN) sekaligus setelah menjalani serangkaian seleksi administrasi, ujian tulis, dan wawancara.

"Alhamdulillah, kami beruntung mendapat kesempatan untuk memilih kampus terbaik di beberapa negara Asia, Eropa, dan Amerika, juga Australia sekaligus," kata salah satu siswa MAN 2 Ponorogo, Etik Nurhasanah, di Ponorogo, Jawa Timur, Sabtu.

Etik menuturkan ia diterima di enam perguruan tinggi luar negeri sekaligus, yaitu National Taiwan University, Wageningen University Belanda, The University of Western Australia, University of Toronto Mississauga Kanada, Monash University Australia, dan McMaster University Kanada.

Sedangkan rekannya Like Zuyyina Fatwa Fadila yang juga siswa MAN 2 Ponorogo, diterima di delapan PTLN yang semuanya merupakan kampus ternama dan memiliki reputasi internasional bidang akademik.

Delapan kampus dimaksud adalah University of Toronto Kanada, University of Toronto Scarborough Kanada, University of Toronto St.George Kanada, University of British Columbia Kanada, National Taiwan University, Monash University Australia, University of Western Australia, dan Wageningen University Belanda.

"Kami akhirnya memilih di Taiwan, tepatnya di National University Taiwan," kata Etik dan Like saat diwawancarai wartawan di Ponorogo.

Di Taiwan ini, Etik dan Like akan kuliah di kampus yang sama, namun jurusan akademik yang dipilih berbeda.

Etik yang berlatar belakang ilmu sosial memilih jurusan Ilmu Ekonomi, sedangkan Like yang berlatar Ilmu IPA mengambil jurusan Bioteknologi dan Ahli Gizi Makanan. Keduanya mendapatkan beasiswa dari Program Beasiswa Indonesia Maju (BIM).

"Kami diterima di Taiwan itu tanggal 18 April, tapi untuk pengumuman beasiswa pada tanggal 29 April," katanya.

Like mengatakan untuk mendapatkan program beasiswa tersebut tergolong sulit. Pasalnya ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi, diantaranya nilai rapor yang bagus dan memiliki prestasi minimal di tingkat nasional. Ditambah wajib memiliki kemampuan bahasa Inggris yang cukup baik.

"Alhamdulillah, kami bisa mencukupi semua persyaratan dan akhirnya bisa diterima," paparnya.

Saat ditanyai kenapa memilih Taiwan, keduanya beralasan karena ingin menambah kemampuan Bahasa Mandarin. Selain itu jurusan yang pilih sudah sesuai dengan lantar belakang pendidikan saat ini.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023