Surabaya - Anggota Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Kota Besar Surabaya masih memburu pelaku tunggal kasus perampokan di Bank Rakyat Indonesia Unit Banyu Urip, Surabaya, 8 Agustus 2011.
"Sampai hari ini belum ada perkembangan berarti dan anggota masih berusaha memburunya. Kasus ini merupakan atensi dan pelakunya harus bisa tertangkap," kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Indarto, ketika dikonfirmasi, Rabu.
Pihaknya juga telah membentuk tiga tim untuk mengungkap kasus ini, yakni satu tim unit reserse mobile (resmob) dan dua tim dari unit kejahatan umum.
Disinggung keberadaan pelaku yang diperkirakan sudah melarikan diri ke luar kota atau bahkan ke luar Jatim, mantan Kasubdit I/Pidum Ditreskrim Umum Polda Jatim tersebut tidak mengelaknya.
"Kemungkinan memang seperti itu, tapi kami kok tidak yakin kalau sudah kabur melebihi Jatim. Yang pasti, tim akan terus memburunya dan tidak berhenti mengejar pelaku," tutur Indarto yang juga perwira lulusan Akpol tahun 1995 tersebut.
Polisi juga masih mendalami dan mengumpulkan keterangan dari semua saksi yang diperiksa, termasuk tiga saksi yang sempat berinteraksi dengan pelaku. Dalam hal ini, tiga saksi tersebut dipaksa untuk menunjukkan lokasi penyimpanan uang, termasuk membuka kunci brankas.
Terkait keterlibatan orang dalam, pihaknya juga tidak berani memastikan karena belum ada kesimpulan penyelidikan yang mengarah adanya kerja sama antara pelaku dengan oknum pegawai bank.
"Belum ada yang mengarah ke keterlibatan orang dalam. Kami masih konsentrasi memburu pelaku yang memang sudah merencanakan aksi," kata Indarto.
Sebelumnya, aksi perampokan terjadi Senin (8/8) pagi, saat karyawan hendak masuk kerja. Dari dalam brankas, pelaku membawa kabur uang senilai Rp79 juta. Setelah menyekap karyawan dan satpam dengan senjata api jenis FN, pelaku melenggang bebas kabur seorang diri sambil membawa hasil kejahatan.
Polisi pernah mengumumkan ciri-ciri pelaku, yakni tinggi badan sekitar 165 centimeter, tidak gemuk dan kulit sawo matang. Ketika beraksi, pelaku mengenakan jaket hitam berlogo BRI, kerpus biru dan topi warna gelap. Dari gaya bahasanya, pelaku berlogat bukan Jawa.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011