Trenggalek - Petugas Dinas Kesehatan Trenggalek menemukan puluhan makanan dalam kemasan tanpa izin kesehatan dan kedaluwarsa beredar di sejumlah pasar dan swalayan setempat. Puluhan jenis makanan tersebut ditemukan saat tim gabungan dari dinas kesehatan, dinas perindustrian dan pertambangan, satpol PP, dan bagian perokonomian Pemkab Trenggalek, Senin, melakukan inspeksi mendadak (sidak) makanan dan minuman menjelang Lebaran. "Hasilnya ini tadi sebagian besar adalah produk dari industri rumah tangga. Namun demikian, sesuai dengan ketentuan setiap makanan dalam kemasan harus mencantumkan izin kesehatan dan tanggal kedaluwarsanya, kalau industri rumahan seperti ini berarti perlu mengurus izin terlebih daulu," kata Kabid Bina Kesehatan Masyarakat dan Institusi Dinas Kesehatan Trenggalek, Rubianto. Razia makanan dan minuman itu dimulai dengan mendatangi Swalayan Kharisma yang berada di jalan Panglima Sudirman. Di lokasi ini, tim gabungan langsung menyebar yang memeriksa setiap jenis makanan maupun minuman yang jual. Sejumlah kue kering khas Lebaran yang dikemas dalam toples mika didapati tanpa dilengkapi dengan izin kesehatan dan tanggal kadaluarsa. Selain itu, petugas juga menemukan beberapa minuman sari buah dalam kondisi bocor. "Kalau produk rumah tangga sementara masih dimaklumi karena mungkin minimnya pegetahuan mereka. Kami akan melakukan pembinaan dan meminta pengusahanya untuk mengurus izin di dinas kesehatan, karena setiap makanan maupun minuman yang dijual di toko dan swalayan harus ada izinnya" kata Rubianto. Selanjutnya, tim gabungan menuju ke lokasi kedua yakni ke swalayan Indomaret yang tidak jauh dari lokasi sidak pertama. Di swalayan atau biasa disebut minimarket ini, petugas menemukan salah satu produk mie instan yang mencurigkan karena dibungkus rangkap dua sehingga tanggal kadaluarsanya tidak kelihatan. "Sebetulnya produknya layak konsumsi, tadi setelah kami buka bungkus luarnya baru kelihatan tanggal kadaluarsanya. Untuk itu kami minta bungkus luarnya dihilangkan agar masyarakat lebih mudah melihatnya," imbau Rubianto mengingatkan. Selain itu, di swalayan Indomaret ini petugas dinas kesehatan juga menemukan susu kaleng yang dalam kondisi penyok. "Untuk susu maupun roti yang kalengnya penyok kami minta untuk tarik dari dan dikembalikan ke produsennya, karena kalau dibiarkan kaleng yang penyok tadi akan berkarat dan bisa merusak kualitas produk di dalamnya," katanya. Sementara itu, di lokasi ketiga yaitu alga plaza, tim gabungan tidak menemukan satupun makanan dan minuman yang rusak ataupun tak berlabel, sehingga petugas memutuskan untuk melanjutkan pemeriksaan mamin di Pasar Pon. Di lokasi terakhir ini, petugas sempat menemukan sejumlah makanan yang dikemas dalam plastik tanpa dilengkapi izin dari dinas kesehatan. Selain melakukan pemeriksaan, petugas juga melakukan pengecekan ulang di beberapa kios yang sebelumnya diketahui menjual makanan berformalin dan menggunakan pewarna tekstil. "Kami hanya memastikan saja apakah mereka (pedagang) benar-benar sudah tidak menyediakan makanan yang mengandung formalin maupun rhodamin-B dan nampaknya para pedagang disini sudah mengikuti petunjuk dari dinas kesehatan," kata Rubianto. *

Pewarta:

Editor : M. Irfan Ilmie


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011