Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) II Laksamana Muda TNI Maman Firmansyah melaksanakan Qiyamul Lail di di atas Kapal Republik Indonesia (KRI) Surabaya 591, pada Rabu dini hari.
"Saya rasa ini ide brillian dari Pak Pangko Armada II, jadi baksosnya bisa dijalankan tapi sambil kemudian kita melakukan doa bersama dalam format Qiyamul Lail. Maka kegiatan ini indah sekali menurut saya," Kata Gubernur Khofifah dalam keterangannya, usai acara Lautan Doa dan Syiar Samudra Mengejar Lailatul Qadar.
Menurut gubernur yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU tersebut, ada beberapa nilai tambah yang bisa diambil dalam kegiatan yang dilaksanakan di atas KRI Surabaya 591.
Salah satunya, teladan dari cukup banyak para ulama dimana ketika di akhir Ramadhan mereka kerap mengajak santrinya untuk melantunkan berbagai macam zikir dan doa di sekitaran pinggir laut.
Selain itu, menjadi penguatan cinta terhadap tanah air Indonesia yang 80 persennya wilayah maritim.
"Mudah-mudahan semua menjadi bagian dari penguatan mencintai negeri ini, penguatan kita mencintai wilayah maritim kita yang menjadi sumber kekayaan alam yang luar biasa yang dimiliki oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia," ucapnya.
Dengan bermunajat di KRI Surabaya 591, lanjutnya, kegiatan tersebut akan sangat bermanfaat dalam upaya mohon rahmat Allah SWT.
"Bayangkan jikalau doa-doa seperti ini sering dimunajatkan maka lautan doa akan menjadi kekuatan air dari seluruh area maritim kita, Insya Allah keberkahannya luar biasa. Seperti narasi dalam buku the power of water," tuturnya.
Tak hanya itu, karena bertepatan dengan malam ganjil tepatnya malam kedua puluh satu bulan Ramadhan, gubernur wanita pertama di Jawa Timur tersebut menyampaikan bahwa Lailatul Qadar atau malam seribu bulan itu harus dikejar dan dijemput.
"Ini adalah cara kita menyisir malam malam sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. karena kita semua mengharapkan bahwa Allah SWT akan menganugerahkan kepada kita semua bisa bertemu dengan Lailatul Qadar," ujarnya,
Selain berdoa, ada juga pembagian sembako, baju koko, sarung dan uang tunai senilai Rp200 ribu untuk 100 nelayan dengan penerima perwakilan 20 orang Nelayan binaan Diskanla Provinsi Jatim oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Pangkoarmada II Laksamana Muda TNI Maman Firmansyah.
"Terima kasih para nelayan yang telah bekerja keras atas dukungan gizi dan protein yang selama ini diberikan untuk warga bangsa Indonesia terutama masyarakat Jatim," kata Gubernur Khofifah.
Sementara itu, salah seorang nelayan penerima bantuan Maulana Satar mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan Gubernur Khofifah bersama Pangkoarmada II.
"Senang sekali karena sebelumnya tidak ada bantuan seperti ini. Terima kasih Bu Gubernur Khofifah nanti baju kokonya saya pakai lalu sarungnya akan saya beri ke anak untuk shalat," tuturnya.
Ke depan, Maulana yang sehari-hari bekerja sebagai nelayan di kawasan Kenjeran berharap ada bantuan yang lebih spesifik diberikan kepada nelayan, yakni alat tangkap.
"Saya berharap bisa dibantu alat tangkap dan mesin untuk melaut," harapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Saya rasa ini ide brillian dari Pak Pangko Armada II, jadi baksosnya bisa dijalankan tapi sambil kemudian kita melakukan doa bersama dalam format Qiyamul Lail. Maka kegiatan ini indah sekali menurut saya," Kata Gubernur Khofifah dalam keterangannya, usai acara Lautan Doa dan Syiar Samudra Mengejar Lailatul Qadar.
Menurut gubernur yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU tersebut, ada beberapa nilai tambah yang bisa diambil dalam kegiatan yang dilaksanakan di atas KRI Surabaya 591.
Salah satunya, teladan dari cukup banyak para ulama dimana ketika di akhir Ramadhan mereka kerap mengajak santrinya untuk melantunkan berbagai macam zikir dan doa di sekitaran pinggir laut.
Selain itu, menjadi penguatan cinta terhadap tanah air Indonesia yang 80 persennya wilayah maritim.
"Mudah-mudahan semua menjadi bagian dari penguatan mencintai negeri ini, penguatan kita mencintai wilayah maritim kita yang menjadi sumber kekayaan alam yang luar biasa yang dimiliki oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia," ucapnya.
Dengan bermunajat di KRI Surabaya 591, lanjutnya, kegiatan tersebut akan sangat bermanfaat dalam upaya mohon rahmat Allah SWT.
"Bayangkan jikalau doa-doa seperti ini sering dimunajatkan maka lautan doa akan menjadi kekuatan air dari seluruh area maritim kita, Insya Allah keberkahannya luar biasa. Seperti narasi dalam buku the power of water," tuturnya.
Tak hanya itu, karena bertepatan dengan malam ganjil tepatnya malam kedua puluh satu bulan Ramadhan, gubernur wanita pertama di Jawa Timur tersebut menyampaikan bahwa Lailatul Qadar atau malam seribu bulan itu harus dikejar dan dijemput.
"Ini adalah cara kita menyisir malam malam sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. karena kita semua mengharapkan bahwa Allah SWT akan menganugerahkan kepada kita semua bisa bertemu dengan Lailatul Qadar," ujarnya,
Selain berdoa, ada juga pembagian sembako, baju koko, sarung dan uang tunai senilai Rp200 ribu untuk 100 nelayan dengan penerima perwakilan 20 orang Nelayan binaan Diskanla Provinsi Jatim oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Pangkoarmada II Laksamana Muda TNI Maman Firmansyah.
"Terima kasih para nelayan yang telah bekerja keras atas dukungan gizi dan protein yang selama ini diberikan untuk warga bangsa Indonesia terutama masyarakat Jatim," kata Gubernur Khofifah.
Sementara itu, salah seorang nelayan penerima bantuan Maulana Satar mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan Gubernur Khofifah bersama Pangkoarmada II.
"Senang sekali karena sebelumnya tidak ada bantuan seperti ini. Terima kasih Bu Gubernur Khofifah nanti baju kokonya saya pakai lalu sarungnya akan saya beri ke anak untuk shalat," tuturnya.
Ke depan, Maulana yang sehari-hari bekerja sebagai nelayan di kawasan Kenjeran berharap ada bantuan yang lebih spesifik diberikan kepada nelayan, yakni alat tangkap.
"Saya berharap bisa dibantu alat tangkap dan mesin untuk melaut," harapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023