Surabaya - Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) tidak akan menambah jumlah "Closed Camera Television (CCTV)" menjelang musim arus mudik Lebaran 2011. "Kami tidak akan menambah CCTV disepanjang Suramadu, karena sampai saat ini belum ada kendala dan dapat terpantau semua," ujar Kepala Cabang Jasa Marga Cabang Surabaya-Gempol, Agus Purnomo, Jumat. Dikatakannya, sampai saat ini ada tujuh unit kamera tersembunyi di Jembatan Suramadu. Jumlah itu dinilai masih mencukupi untuk memantau arus kendaraan di atas jembatan sepanjang 5,4 kilometer tersebut. "Dari tujuh CCTV yang kami pasang di tujuh titik, semuanya masih mampu menjangkau dan memantau arus kendaraan. Untuk arus mudik tahun ini, saya rasa belum ada penambahan," kata dia. Selain ditempatkan di pintu gerbang tol sisi Surabaya dan Madura, kamera pengintai itu juga dipasang dititik-titik diatas jembatan yang dianggap rawan, salah satunya di tengah jembatan. "CCTV dapat merekam seluruh kegiatan di Suramadu serta mengintai berbagai jenis tindak kejahatan, seperti copet atau rampok di gerbang tol. Ini sebagai bentuk antisipasi terhadap kejahatan di Suramadu," ucap Agus. Sementara itu, Kepala Gerbang Tol Suramadu Suhariono mengatakan pada Ramadhan hingga arus balik Lebaran 2011, jumlah kendaraan yang melintas di jembatan terpanjang se-Asia Tenggara tersebut sekitar 912 ribu unit. Untuk tahun ini, diprediksi kendaraan roda dua maupun empat akan mengalami kelonjakan antara lima hingga sepuluh persen. "Selama Ramadhan hingga selesainya arus balik setelah Lebaran, kemungkinan kendaraan yang keluar masuk bisa mencapai sejuta unit," paparnya. Dalam persiapan menjelang arus mudik dan balik ini, pihaknya mengaku sudah mengantisipasi kelonjakan kendaraan. Penambahan rambu-rambu lalu lintas tentang informasi dan himbauan, peningkatan patroli dari petugas Jasa Marga dan Unit Polisi Jalan Raya (PJR) Suramadu, serta rencana penambahan loket khusus bagi roda dua.

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011