Petugas Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Magetan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan setempat memeriksa kandungan bahan makanan yang dijual oleh pedagang kaki lima (PKL) di wilayahnya.
Kepala Disperindag Kabupaten Magetan Sucipto mengatakan kegiatan tersebut dilakukan dengan mengambil contoh makanan yang dijual oleh PKL di kawasan Alun-Alun Magetan.
"Kegiatan ini untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap kualitas dan kesehatan jajanan atau makanan yang dijual PKL. Kami mengambil contoh makanan dari pedagang untuk kemudian dilakukan pemeriksaan laboratorium," ujar Sucipto di Magetan, Rabu.
Menurut dia, di bulan Ramadhan ini animo masyarakat untuk membeli takjil berbuka puasa cukup tinggi. Terlebih setelah pandemi COVID-19 melandai, peran PKL dalam menumbuhkan ekonomi cukup tinggi.
"Sehingga untuk menjaga kepercayaan masyarakat, pemerintah daerah turun ke lapangan. Melalui pemeriksaan secara acak ini, kami benar-benar ingin menjamin bahwa makanan yang dibeli warga Magetan benar-benar sehat dan tidak mengandung bahan yang berbahaya," kata dia.
Nantinya, lanjut Sucipto, hasil dari pemeriksaan laboratorium akan diketahui dalam tiga hari ke depan. Harapannya, para pedagang menjaga kepercayaan masyarakat mengingat PKL telah menjadi penggerak perekonomian setelah pandemi.
"Bagi pedagang yang kedapatan menggunakan bahan berbahaya, akan kami lakukan edukasi dan diberikan surat peringatan," katanya.
Selain melakukan pemeriksaan terhadap dagangan PKL di Alun-Alun Magetan, petugas Disperindag dan Dinkes juga melakukan pemeriksaan terhadap pedagang makanan takjil di Pasar Ngariboyo.
"Selain di alun-alun kami juga melakukan pemeriksaan jajanan PKL yang ada di sekitar Pasar Ngariboyo," katanya.
Sementara itu, salah seorang pedagang minuman susu beraneka rasa, Syahrul mendukung kegiatan Disperindag dan Dinkes Magetan terhadap pemeriksaan makanan yang dijual pedagang kaki lima.
Menurutnya, pemerintah daerah harus menjaga kepercayaan warga terhadap kesehatan makanan yang dijual para PKL.
"Setuju kalau ada pemeriksaan barang jualan PKL. Hal ini agar masyarakat tahu bahwa jualan PKL sehat dan murah. Ini juga untuk menjaga kepercayaan warga bahwa jualan PKL merupakan makanan yang sehat dan tidak mengandung bahan-bahan yang berbahaya," kata Syahrul.
Pihaknya berharap hasilnya nanti semua PKL tidak melakukan kecurangan dengan mencampur dagangan makanannya dengan bahan berbahaya demi mencari keuntungan.
Dengan hasil yang sehat, sekaligus menjadi ajang promosi bahwa jajanan PKL dan juga takjil di Magetan aman dikonsumsi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Kepala Disperindag Kabupaten Magetan Sucipto mengatakan kegiatan tersebut dilakukan dengan mengambil contoh makanan yang dijual oleh PKL di kawasan Alun-Alun Magetan.
"Kegiatan ini untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap kualitas dan kesehatan jajanan atau makanan yang dijual PKL. Kami mengambil contoh makanan dari pedagang untuk kemudian dilakukan pemeriksaan laboratorium," ujar Sucipto di Magetan, Rabu.
Menurut dia, di bulan Ramadhan ini animo masyarakat untuk membeli takjil berbuka puasa cukup tinggi. Terlebih setelah pandemi COVID-19 melandai, peran PKL dalam menumbuhkan ekonomi cukup tinggi.
"Sehingga untuk menjaga kepercayaan masyarakat, pemerintah daerah turun ke lapangan. Melalui pemeriksaan secara acak ini, kami benar-benar ingin menjamin bahwa makanan yang dibeli warga Magetan benar-benar sehat dan tidak mengandung bahan yang berbahaya," kata dia.
Nantinya, lanjut Sucipto, hasil dari pemeriksaan laboratorium akan diketahui dalam tiga hari ke depan. Harapannya, para pedagang menjaga kepercayaan masyarakat mengingat PKL telah menjadi penggerak perekonomian setelah pandemi.
"Bagi pedagang yang kedapatan menggunakan bahan berbahaya, akan kami lakukan edukasi dan diberikan surat peringatan," katanya.
Selain melakukan pemeriksaan terhadap dagangan PKL di Alun-Alun Magetan, petugas Disperindag dan Dinkes juga melakukan pemeriksaan terhadap pedagang makanan takjil di Pasar Ngariboyo.
"Selain di alun-alun kami juga melakukan pemeriksaan jajanan PKL yang ada di sekitar Pasar Ngariboyo," katanya.
Sementara itu, salah seorang pedagang minuman susu beraneka rasa, Syahrul mendukung kegiatan Disperindag dan Dinkes Magetan terhadap pemeriksaan makanan yang dijual pedagang kaki lima.
Menurutnya, pemerintah daerah harus menjaga kepercayaan warga terhadap kesehatan makanan yang dijual para PKL.
"Setuju kalau ada pemeriksaan barang jualan PKL. Hal ini agar masyarakat tahu bahwa jualan PKL sehat dan murah. Ini juga untuk menjaga kepercayaan warga bahwa jualan PKL merupakan makanan yang sehat dan tidak mengandung bahan-bahan yang berbahaya," kata Syahrul.
Pihaknya berharap hasilnya nanti semua PKL tidak melakukan kecurangan dengan mencampur dagangan makanannya dengan bahan berbahaya demi mencari keuntungan.
Dengan hasil yang sehat, sekaligus menjadi ajang promosi bahwa jajanan PKL dan juga takjil di Magetan aman dikonsumsi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023