Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, mengalokasikan anggaran Rp15 miliar untuk mengoptimalkan program revitalisasi jalan rusak di daerah itu, baik di seputar kota, kecamatan maupun desa dan kelurahan.
"Tahun ini anggaran (revitalisasi) ini naik hampir Rp5 miliar dibanding sebelumnya," kata Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin di Trenggalek, Minggu.
Peningkatan besaran alokasi untuk perawatan dan rehabilitasi infrastruktur jalan itu, menurut dia, tidak lepas dari perkembangan pandemi COVID-19 yang cenderung melandai.
Sejak 2021, kata dia, anggaran revitalisasi atau perawatan dan rehabilitasi ditiadakan karena dialihkan untuk penanganan COVID-19 yang melanda hampir semua negara di dunia, termasuk Indonesia dan menyebabkan banyak kematian tersebut.
Imbasnya, menurut dia, banyak program pembangunan yang mengalami stagnasi, termasuk dalam hal infrastruktur jalan.
"APBD dari dulu tidak ada biaya perawatan dan pemeliharaan yang cukup tinggi. Sejak dua tahun kemarin kita plot, kalau fiskal kita berlebih kita bisa plot lebih lagi pada Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) atau pada anggaran induk," katanya.
Dengan alokasi anggaran yang tinggi itu, ia berharap ruas-ruas jalan yang rusak dapat diperbaiki dengan cepat secara bertahap sehingga dampak kerusakan dapat diminimalisir dan memperpanjang usia jalan.
Dengan infrastruktur yang baik, ia yakin dapat mempercepat laju pertumbuhan ekonomi, karena ruas-ruas jalan yang rusak itu merupakan jalan vital bagi perekonomian masyarakat.
"Setiap pekan hampir dipastikan saya keliling melihat infrastruktur. Perlu disadari saat hujan banyak infrastruktur yang rusak begitu cepat, apalagi jalan-jalan itu merupakan akses vital bagi perekonomian masyarakat," katanya.
Ia mencontohkan kerusakan infrastruktur jalan di wilayah Kecamatan Pule yang terbilang cukup parah. Salah satunya, ruas jalan antara Pule menuju perbatasan Panggul, Pule perbatasan dengan Suruh hingga Pule perbatasan dengan Tugu.
Untuk itu, pihaknya menginstruksikan sekitar Rp5 miliar dari total anggaran dialokasikan ke Pule.
"Banyak sekali ruas jalan yang parah. Itulah kenapa sekitar Rp5 miliar kami alokasikan ke Pule dan sisanya kita bagi di ruas lainnya dengan skala prioritas dan bertahap," katanya.
Untuk menentukan skala prioritas itu, Bupati Arifin memberikan ruang kepada masyarakat untuk melaporkan jika menemui jalan-jalan rusak di nomor LAPOR 0822-3334-3800.
"Laporan dari masyarakat itu akan dijadikan kajian tambahan selain hasil analisa petugas di lapangan. Jika tidak ter-'cover', kami bakal mengalokasikan anggaran pada tahun berikutnya," kata dia
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Tahun ini anggaran (revitalisasi) ini naik hampir Rp5 miliar dibanding sebelumnya," kata Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin di Trenggalek, Minggu.
Peningkatan besaran alokasi untuk perawatan dan rehabilitasi infrastruktur jalan itu, menurut dia, tidak lepas dari perkembangan pandemi COVID-19 yang cenderung melandai.
Sejak 2021, kata dia, anggaran revitalisasi atau perawatan dan rehabilitasi ditiadakan karena dialihkan untuk penanganan COVID-19 yang melanda hampir semua negara di dunia, termasuk Indonesia dan menyebabkan banyak kematian tersebut.
Imbasnya, menurut dia, banyak program pembangunan yang mengalami stagnasi, termasuk dalam hal infrastruktur jalan.
"APBD dari dulu tidak ada biaya perawatan dan pemeliharaan yang cukup tinggi. Sejak dua tahun kemarin kita plot, kalau fiskal kita berlebih kita bisa plot lebih lagi pada Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) atau pada anggaran induk," katanya.
Dengan alokasi anggaran yang tinggi itu, ia berharap ruas-ruas jalan yang rusak dapat diperbaiki dengan cepat secara bertahap sehingga dampak kerusakan dapat diminimalisir dan memperpanjang usia jalan.
Dengan infrastruktur yang baik, ia yakin dapat mempercepat laju pertumbuhan ekonomi, karena ruas-ruas jalan yang rusak itu merupakan jalan vital bagi perekonomian masyarakat.
"Setiap pekan hampir dipastikan saya keliling melihat infrastruktur. Perlu disadari saat hujan banyak infrastruktur yang rusak begitu cepat, apalagi jalan-jalan itu merupakan akses vital bagi perekonomian masyarakat," katanya.
Ia mencontohkan kerusakan infrastruktur jalan di wilayah Kecamatan Pule yang terbilang cukup parah. Salah satunya, ruas jalan antara Pule menuju perbatasan Panggul, Pule perbatasan dengan Suruh hingga Pule perbatasan dengan Tugu.
Untuk itu, pihaknya menginstruksikan sekitar Rp5 miliar dari total anggaran dialokasikan ke Pule.
"Banyak sekali ruas jalan yang parah. Itulah kenapa sekitar Rp5 miliar kami alokasikan ke Pule dan sisanya kita bagi di ruas lainnya dengan skala prioritas dan bertahap," katanya.
Untuk menentukan skala prioritas itu, Bupati Arifin memberikan ruang kepada masyarakat untuk melaporkan jika menemui jalan-jalan rusak di nomor LAPOR 0822-3334-3800.
"Laporan dari masyarakat itu akan dijadikan kajian tambahan selain hasil analisa petugas di lapangan. Jika tidak ter-'cover', kami bakal mengalokasikan anggaran pada tahun berikutnya," kata dia
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023