Direktur Utama Terminal Petikemas Surabaya (TPS) Wahyu Widodo mengaku terus berupaya melakukan pelestarian lingkungan melalui penanaman tanaman bakau atau mangrove, baik di dalam maupun di luar kawasan TPS.

"Hari ini kami akan panen sebanyak 10 ribu bibit mangrove, tetapi yang akan kami tanam di area mangrove TPS hanya 1.000 bibit saja. Sisanya kami akan mengajak teman-teman di Pelindo Group maupun Subholding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) untuk menanam bersama di area mangrove di luar TPS sebagai bentuk kolaborasi dan sinergi," kata Wahyu melalui keterangan tertulis, Selasa.

TPS menjalin komunikasi bersama Kelompok Tani Mangrove Surabaya. Langkah itu ditempuh untuk membahas mekanisme penataan ekosistem dan pembibitan. Hal tersebut sudah berjalan sejak September 2022, dipusatkan di area sisi barat jembatan penghubung antara lapangan penumpukan dan dermaga TPS.

Lebih lanjut, TPS ingin menjadi salah satu sentra pembibitan dan budidaya mangrove untuk mendukung pasokan kebutuhan pada bibit pohon bakau saat kegiatan penanaman bersama yang digelar oleh Pelindo Group, SPTP, maupun masyarakat umum. Terlebih, pihaknya ingin menanamkan nilai manfaat terkait peran besar tanaman bakau pada kelestarian lingkungan.

Menurut dia, penanaman dan pembibitan bakau di kawasan TPS merujuk pada program "Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan" atau TJSL penataan ekosistem laut dan pesisir, sebagai bagian dari pilar lingkungan dalam langkah pemulihan ekosistem mangrove.

"Ini adalah kali pertama kami melakukan budidaya mangrove, dan alhamdulillah berhasil, sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa program ini akan terus berlanjut," ujar dia.

Sementara, TPS pernah melaksanakan kegiatan serupa yang berfokus pada lingkungan, yakni melalui penanaman seribu pohon. Saat itu ada 440 pohon dengan beragam jenis yang tersebar di area TPS, salah satunya pohon tabebuya.

Komitmen TPS untuk ikut serta dalam upaya pelestarian alam dan lingkungan yang selaras dengan amanat Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Jawa Timur Tahun 2018 – 2038 tentang strategi pengembangan zona pelabuhan yang mensinergikan zona pelabuhan dengan kawasan pemanfaatan lainnya seperti kawasan konservasi dan alur laut, mengingat bisnis TPS yang berada pada sektor maritim.

"Banyak pohon, banyak oksigen. Kami ingin menghilangkan kesan pelabuhan yang panas dan gersang, sejalan dengan program "sustainable port TPS" yang menjadi fokus TPS jelang HUT bulan depan," ucapnya.

Pewarta: Ananto Pradana

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023