Bojonegoro - Tim dari Kementerian Lingkungan Hidup mengambil sample air Bengawan Solo di dua lokasi di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, untuk diteliti tingkat pencemaran airnya. Kepala Bagian Lingkungan Hidup (LH) Pemerintah Kabupaten Bojonegoro Suharto, di Bojonegoro, Jumat, mengatakan, pengambilan sample air di dua lokasi yang dianggap mewakili itu, dilakukan dua hari lalu. Dua lokasi yang sample airnya diambil yakni di sekitar Jembatan Malo di Desa Malo, Kecamatan Malo, dan di Jembatan Kaliketek, di Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk. Dipilihnya dua lokasi tersebut, menurut dia karena merupakan lokasi yang dianggap mewakili masuknya air Bengawan Solo ke Bojonegoro, dan keluarnya air ke Tuban dan Lamongan, hingga Sembayat, Gresik. Selain di Bojonegoro, menurut dia, tim dari Kementerian LH juga mengambil sample air Bengawan Solo di Blora, Jawa Tengah yang berurutan dengan Bengawan Solo di daerah hilir Bojonegoro. Menurut dia, dengan adanya pengambilan air di sejumlah lokasi tersebut, akan diketahui secara pasti, penyebab limbah yang masuk yang mengakibatkan pencemaran. Menjawab pertanyaan, Suharto mengatakan menyusul penelitian kualitas air Bengawan Solo tersebut, Kementerian LH, akan ikut melakukan pengendalian terjadinya pencemaran air Bengawan Solo. "Bagaimana pola pengendaliannya, kami masih belum tahu," katanya menambahkan. Ia mengatakan pemkab pada musim kemarau sekarang juga akan melakukan pemeriksaan baku mutu air Bengawan Solo. Sesuai rencana pengambilan sample air dilakukan di Kecamatan Padangan dan Kota, yang selanjutnya dikirim ke Surabaya untuk menjalani pemeriksaan. "Yang jelas kadar BOD dan COD air Bengawan Solo, sekarang ini sudah berada di atas ambang batas yang diperbolehkan," katanya menjelaskan. Pencemaran yang terjadi tersebut, katanya, akibat adanya pembuangan berbagai aneka limbah industri dari daerah hulu Jateng, juga limbah pertanian dan domestik. Di Bojonegoro, pencemaran air Bengawan Solo terjadi akibat limbah industri tahu, rumah tangga dan pertanian. "Industri di Bojonegoro yang membuang limbahnya ke Bengawan Solo, jumlahnya sangat sedikit, tapi di wilayah Jateng, jumlahnya ratusan," katanya.

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011