Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana meminta kawasan luar di Pasar Wates, Kabupaten Blitar, nantinya tidak ada PKL menindaklanjuti usulan yang mengeluhkan adanya pedagang di luar area pasar.
"Ini harus dijaga betul, jangan sampai ada pedagang berdagang di depan Pasar Wates, begitu nanti ada satu, dua PKL (pedagang kaki lima) nanti akan menumpuk," kata Bupati di Kediri, Jawa Timur, Rabu.
Saat ini, proyek revitalisasi Pasar Wates, Kabupaten Kediri memasuki tahap kedua, yang akan dilanjutkan pada Mei 2023.
Pihaknya berharap dalam revitalisasi Pasar Wates tahap dua ini, fungsi pengawasan dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) diharapkan lebih diperkuat.
"Selain fungsi pengawasan, komitmen dengan mitra (tak kalah penting) dalam artian kita tidak minta apa-apa, kita hanya minta kualitas yang terbaik," ujar dia.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih menyebutkan revitalisasi Pasar Wates tahap II dianggarkan sebesar Rp9,3 miliar.
Proyek revitalisasi Pasar Wates, Kabupaten Kediri, tersebut direncanakan akan dilanjutkan pada Mei 2023. Pada tahap II ini, pembangunan pasar tradisional tersebut mengusung konsep wisata.
Dengan konsep wisata, selain bangunan fisik, penataan Pasar Wates, Kabupaten Kediri juga mempertimbangkan unsur estetika.
Pada bagian depan Pasar Wates, sebagaimana desain yang dipaparkan Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri akan dibangun pedestrian dengan tambahan ornamen seperti lampu hias.
Sementara itu, untuk dapat menampung pedagang yang jumlahnya mencapai 400 pedagang, bangunan los pasar yang sebelumnya pada tahap pertama dibangun dua los, nantinya akan ditambah satu los.
Dengan penambahan satu los pedagang tersebut, pelebaran pasar seperti untuk lokasi parkir diarahkan ke belakang memanfaatkan tempat penampungan pedagang sementara (TPPS) saat ini.
"Pasar tradisional Wates ini mengusung konsep wisata karena juga mendukung wisata Gunung Kelud (1.731 meter di atas permukaan laut)," ucap dia.
Selain fisik bangunan yang ditambah dengan ornamen pendukung yang berciri khas Kabupaten Kediri, nantinya pasar tersebut juga dilengkapi fasilitas seperti rest area, kemudian pusat kuliner maupun oleh-oleh.
Berdasarkan timeline pelaksanaan pekerjaan revitalisasi Pasar Wates tahap II ditargetkan pada pekan ke-3 Maret 2023 ini sudah bisa dimulai proses tender pekerjaan konstruksi dan pengawasan.
Kemudian, pelaksanaan kontrak direncanakan dimulai pada Mei pekan ke tiga sampai dengan November pekan kedua.
"Harapan kami mendapatkan penyedia yang profesional dan kompetensi di bidangnya dan juga konsultan pengawas yang betul-betul mumpuni," kata Tutik.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Ini harus dijaga betul, jangan sampai ada pedagang berdagang di depan Pasar Wates, begitu nanti ada satu, dua PKL (pedagang kaki lima) nanti akan menumpuk," kata Bupati di Kediri, Jawa Timur, Rabu.
Saat ini, proyek revitalisasi Pasar Wates, Kabupaten Kediri memasuki tahap kedua, yang akan dilanjutkan pada Mei 2023.
Pihaknya berharap dalam revitalisasi Pasar Wates tahap dua ini, fungsi pengawasan dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) diharapkan lebih diperkuat.
"Selain fungsi pengawasan, komitmen dengan mitra (tak kalah penting) dalam artian kita tidak minta apa-apa, kita hanya minta kualitas yang terbaik," ujar dia.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih menyebutkan revitalisasi Pasar Wates tahap II dianggarkan sebesar Rp9,3 miliar.
Proyek revitalisasi Pasar Wates, Kabupaten Kediri, tersebut direncanakan akan dilanjutkan pada Mei 2023. Pada tahap II ini, pembangunan pasar tradisional tersebut mengusung konsep wisata.
Dengan konsep wisata, selain bangunan fisik, penataan Pasar Wates, Kabupaten Kediri juga mempertimbangkan unsur estetika.
Pada bagian depan Pasar Wates, sebagaimana desain yang dipaparkan Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri akan dibangun pedestrian dengan tambahan ornamen seperti lampu hias.
Sementara itu, untuk dapat menampung pedagang yang jumlahnya mencapai 400 pedagang, bangunan los pasar yang sebelumnya pada tahap pertama dibangun dua los, nantinya akan ditambah satu los.
Dengan penambahan satu los pedagang tersebut, pelebaran pasar seperti untuk lokasi parkir diarahkan ke belakang memanfaatkan tempat penampungan pedagang sementara (TPPS) saat ini.
"Pasar tradisional Wates ini mengusung konsep wisata karena juga mendukung wisata Gunung Kelud (1.731 meter di atas permukaan laut)," ucap dia.
Selain fisik bangunan yang ditambah dengan ornamen pendukung yang berciri khas Kabupaten Kediri, nantinya pasar tersebut juga dilengkapi fasilitas seperti rest area, kemudian pusat kuliner maupun oleh-oleh.
Berdasarkan timeline pelaksanaan pekerjaan revitalisasi Pasar Wates tahap II ditargetkan pada pekan ke-3 Maret 2023 ini sudah bisa dimulai proses tender pekerjaan konstruksi dan pengawasan.
Kemudian, pelaksanaan kontrak direncanakan dimulai pada Mei pekan ke tiga sampai dengan November pekan kedua.
"Harapan kami mendapatkan penyedia yang profesional dan kompetensi di bidangnya dan juga konsultan pengawas yang betul-betul mumpuni," kata Tutik.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023