Nganjuk - Jajaran Petugas Kepolisian Bangkalan, Jawa Timur, hingga kini belum menetapkan status tersangka pada kasus pembunuhan anggota Polsek Sukolilo, Kabupaten Bangkalan, Madura, Briptu Erik Setiowidodo. "Kami masih periksa tiga saksi dari kasus tersebut. Kami masih dalami kasus ini dengan saksi dan bukti yang ada," kata Wakil Kepala Polres Bangkalan, Kompol Iwan Surya ditemui di sela-sela pemakaman almarhum di tempat pemakaman umum (TPU) Desa Talun, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, Selasa. Ia tidak ingin menduga-duga memang ada oknum dari Provost yang memang terlibat kasus pembunuhan itu. Pihaknya ingin memastikan dulu penyelidikan di lokasi, sebelum memutuskan tersangka dalam kasus pembunuhan itu. "Belum ada dugaan-dugaan sampai yang mengarah ke situ. Kami masih lakukan penyelidikan," katanya mengungkapkan. menyinggung dengan rencana pengajuan kenaikan pangkat, ia mengatakan Polres Bangkalan akan berupaya untuk mengajukan kenaikan pangkat. Jika disetujui, pangkat dari almarhum akan naik menjadi Brigadir Kepala (Bripka). "Kami akan mencoba mengajukan," ucapnya. Seorang anggota lalu lintas (lantas) Polsek Sukolilo, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Senin (1/8) malam, ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di Bukit Geger, Kecamatan Blega, Bangkalan. Identitas korban diketahui bernama Briptu Erik Setiowidodo. Hingga kini motif dari pembunuhan tersebut masih belum diketahui secara pasti. Polisi juga masih melakukan penyidikan. Sebelum kejadian, korban diketahui masih menilang seorang pelajar bernama M Farid di akses Jembatan Suramadu, tapi saat itu juga korban dipanggil dua orang yang berpakaian seragam Polri dengan baret Provost dan seorang lagi berpakaian safari. Kedua anggota Polri berseragam Provost itu datang dengan mengendarai mobil Kijang kapsul berwarna biru tua. Saat kejadian, M Farid, yang hendak ditilang itu masih diminta untuk menunggu di Pos Lantas Petapan. Namun hampir satu jam ia tidak kunjung datang. M Farid bersama rekan Briptu Erik Setiowidodo menuju tempat kejadian perkara (TKP) penilangan pada pukul 15.30 WIB. Sayangnya, korban dan mobil Kijang kapsul biru tua ternyata sudah tidak ada, tapi tinggal sepeda motor Briptu Erik. Selang sejam kemudian atau sekitar pukul 16.30 WIB, jenazah polisi itu ditemukan. Jenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara Polda Jatim untuk dilakukan "visum et repertum". Kegiatan itu dilakukan mulai pukul 01.00 WIB dan selesai pukul 04.00 WIB. Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Rachmat Mulyana di Surabaya, mengatakan hasil pemeriksaan Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polda Jatim di Rumah Sakit Bhayangkara (RSB) Samsoeri Mertojoso, Surabaya, menyimpulkan polisi itu tewas setelah mengalami dua luka tembak. "Luka tembak ada pada punggung kiri dan leher kanan, tapi petugas hanya menemukan satu proyektil," katanya. Menurut Rachmat, petugas hanya menemukan satu proyektil, karena tembakan di leher kanan hanya berupa serpihan, sebab tembakan mengenai helm korban, sehingga proyektil tidak bersarang di tubuh korban.

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011