Ketua DPRD Pamekasan Halili menyarankan agar pemerintah kabupaten setempat memperbanyak kios penjualan pupuk bersubsidi untuk memudahkan petani mendapatkan membeli dan menekan penyalahgunaan.

"Minimal satu desa satu kios dan untuk desa yang daerah luas, bisa lebih dari satu kios," kata Halili di Pamekasan, Ahad.

Politikus asal Palengaan, Pamekasan ini lebih lanjut menjelaskan berdasarkan hasil serapan informasi yang dilakukan kepada perwakilan petani, salah satu penyebab harga pupuk bersubsidi mahal, karena jarak kios jauh, sehingga petani harus mengeluarkan uang tambahan.

"Kalau dalam satu desa minimal satu kios, maka biaya angkut daru kios ke rumah warga bisa ditekan," kata Halili.

Selain itu, distribusi oleh distributor ke kios juga bisa terpantau dengan baik, dan demikian juga pembelian oleh petani.

"Kalau kios di masing-masing desa, maka ketika ada pupuk yang dibeli oleh warga desa lain akan ketahuan," katanya.

Halili telah menyampaikan usulan itu ke Bagian Perekonomian Pemkab Pamekasan dan aparat di 178 desa yang tersebar di 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan.

Para pengurus kelompok tani di Pamekasan umumnya menanggapi positif usulan memperbanyak kios pupuk bersubsidi itu.

Salah satunya seperti yang disampaikan pengurus Kelompok Tani Untung Abadi, Misnadi.

Ketua Kelompok Tani di Desa Gagah, Kecamaran Kadur ini menjelaskan, para petani di desa itu terpaksa mengambil jatah beli pupuk bersubsidi ke desa lain, karena di desa itu tidak ada kios pupuk.

"Kalau di sini ada kios pupuk, petani tentu akan lebih gampang saat hendak mengambil jatah beli pupuk dan tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk ongkos angkut pupuk," kata dia.

Karena tidak ada kios, maka anggota lima kelompok tani yang ada di desa itu terpaksa membeli pupuk bersubsidi di desa lain.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023