Mahasiswa Fakultas Teknik Program Studi Teknik Informatika Universitas 17 Agustus 1945 (Untag), M. Dhafiq Sholiq menciptakan sebuah website bernama Portal Zonasi untuk mempermudah laporan dan memetakan kejahatan yang ada di Kota Surabaya.

M. Dhafiq Sholiq saat ditemui di kampus Untag Surabaya, Selasa, mengatakan inovasi itu diciptakan karena dia bersimpati dan berempati terhadap banyaknya kasus kejahatan yang terjadi di Kota Pahlawan setiap tahunnya.

"Ramainya pemberitaan tindak kriminalitas di Surabaya ini butuh penanganan lebih lanjut, makanya saya berusaha mengembangkan berbagai fitur dalam inovasi website ini. Salah satunya adalah fitur layanan informasi daerah rawan kejahatan," ujar pria kelahiran Lamongan ini.

Fitur ini merupakan sistem penggabungan Teknologi Geospasial untuk membuat visualisasi penyebaran kejahatan dalam bentuk peta daerah yang menggambarkan lokasi rawan kejahatan berdasarkan jumlah kasus kejadian menggunakan metode Algoritma K-Means Clustering.

"Pada fitur ini warga Surabaya akan mendapatkan informasi data kejahatan dan mengetahui tingkat kerawanan, sehingga bisa mengantisipasi hal yang tidak diinginkan," ujarnya.

Dhafiq mengakui bukan hal yang mudah meneliti objek kejahatan, terlebih dia bukan warga asli Surabaya. Namun, dengan kegigihannya dan kerja keras ia berhasil menyelesaikan tugas akhirnya selama sepuluh bulan.

"Ada beberapa kendala yang sempat dihadapi, seperti kesulitan dalam mendapatkan data. Tapi, selama sepuluh bulan saya melakukan pencarian data dan bimbingan secara rutin, akhirnya penelitian ini berhasil diselesaikan dengan sebaik-baiknya, tak terkecuali data yang dibutuhkan juga saya dapatkan," ujar calon wisudawan yang meraih IPK 3,81 ini.

Mahasiswa kelahiran tahun 2000 ini mengaku beruntung dan bangga mampu menyelesaikan studinya selama 3,5 tahun di Untag Surabaya.

"Saya masuk di Untag Surabaya melalui jalur prestasi di bidang cipta karya teknologi informasi & komunikasi tingkat provinsi Jawa Timur dan berhasil mendapat beasiswa pada tahun 2019, ini yang menjadi semangat saya untuk kuliah," ujar Dhafiq.

Kepala Prodi Sistem Teknologi dan Informasi Untag, Supangat M.Kom., ITIL., COBIT., mengungkapkan laman ini sudah siap digunakan untuk umum dan juga bisa diakses oleh pihak kepolisian, karena sudah melewati penelitian hingga tugas akhir dan sudah bisa diimplementasikan.

"Kalau kepolisian mau, ya tinggal pakai, karena ini berbasis website. Jadi kami tinggal berikan aksesnya," ujar pria yang juga menjadi dosen pembimbing Dhafiq ini.

Sementara untuk pelapor juga bisa dengan mudah melakukan laporan kejahatan karena bisa diakses lewat mobile juga."Ke depan bisa dikembangkan lagi arahnya ke tracking pelapor untuk mengantisipasi apabila ada laporan iseng atau bohong. Jadi, ada aspek artificial intelligence (AI) yang bisa dikembangkan lagi nantinya," ujarnya.

Pewarta: Willi Irawan

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023